the yearling
jodi dan anak rusa
marjorie kinnan rawlings
gramedia, maret 2011
501 halaman
kamis 26/6 (10:52 am)
jodi dan kedua orangtuanya tinggal di pulau baxter. sehari2 mereka bercocok tanam dan berburu demi memenuhi kebutuhan hidup mereka. keluarga baxter juga memiliki ternak seperti ayam, sapi, kuda.
senin 30/6 (8:38 am)
huahahahahaha.. parah dhe, masa hari kamis cuma sanggup bikin 3 kalimat aja untuk me-review buku ini XD kadang yaa.. ada buku yang susah untuk di-review.. saking bagusnya ceritanya, jadi kuatir kalau review gua malah 'merusak' isi bukunya and bikin orang yang ngga sengaja mampir ke postingan buku berbintang lima yang gua bikin, kok malah jadi ngga tertarik membacanya, ahahaha.. khan kasian tuh bukuu :p
but anywayy.. mari gua coba membahasnya..
perkenalkan jodi (yang gua ngga inget berapa umurnya di buku ini, apa emang pernah dikasih tau tapi gua ngga nyadar atau simply memang gua ngga inget :p), yang tinggal 'menyendiri' bersama dengan ayah dan ibunya di pulau baxter (bukan pulau yang sebenarnya), yang terdiri dari lahan pertanian di daerah terpencil yang jarak dengan tetangga terdekatnya pun cukup jauh. walau demikian, jodi menikmati hari2 yang dihabiskannya baik di rumah, maupun di hutan, walau yah kadang sebagai anak tunggal, jodi suka merasa kesepian dan butuh teman bermain.
untung saja keluarga forrester, tetangga terdekat mereka, punya banyak sekali anak, dan jodi paling dekat dengan fodder-wing, sayang sekali karena fisiknya yang lemah, fodder-wing tidak berumur panjang dan jodi pun kehilangan teman bermain favoritnya.
hari di mana jodi mengetahui fodder-wing meninggal adalah hari di mana ia datang mengunjungi sahabatnya untuk meminta saran pemberian nama akan hewan peliharaan barunya, seekor anak rusa yang kehilangan induknya demi mengeluarkan racun ular derik yang menggigit ayahnya. sebelum meninggal, fodder-wing sempat memberi nama flag untuk anak rusa jodi dan demikianlah flag menjadi nama anak rusa itu.
hidup keluarga baxter bisa dibilang pas2an, awalnya jodi ragu ibunya akan mengijinkannya memelihara flag, tapi berkat bujukan ayahnya, sang ibu pun setuju, walau untuk itu jodi harus merelakan jatah susu dan makanannya untuk berbagi dengan flag, tapi dengan sukacita jodi melakukannya karena ia senang mempunyai hewan peliharaan miliknya sendiri. jodi sering menceritakan hal2 yang dilakukannya pada flag, bahkan hal2 yang tidak bisa diceritakannya ke kedua orangtuanya, dibaginya dengan flag.
berkat kasih sayang dan makanan yang berkecukupan, flag pun tumbuh menjadi rusa muda yang sehat dan aktif. sayangnya, kelincahan flag justru membawa bencana bagi keluarga baxter yang menggantungkan nasib pada hasil bercocok tanam mereka untuk persediaan musim dingin nanti hingga tindakan tegas pun harus dilakukan. walau dengan berat hati, jodi pun melaksanakan apa yang diminta ayahnya, yang membuatnya sekali lagi harus kehilangan sahabatnya. kesedihan karena kehilangan flag, ditambah dengan kebencian pada ayah dan ibunya yang memaksanya untuk melenyapkan flag, membuat jodi kabur dari rumah.
tapi pada akhirnya, kelaparan yang dialaminya membuat jodi tersadar bahwa ayahnya melakukan hal yang benar demi kelangsungan hidup keluarga mereka.
sedikit banyak ketika membaca "the yearling", mau ngga mau gua jadi teringat akan "ronya anak penyamun"-nya astrid lindgren, my all time fave book ^o^ mungkin karena settingan-nya sama ya, di hutan githu, walau kalau memang mau dibandingin sih yang ronya itu jadi terkesan ringan and happy2 ajaa.. sementara di "the yearling" lebih menggambarkan hidup di hutan itu ngga cuma bersenang2 aja, tapi juga keras.
all in all.. it's a fun reading.. and ada semacam kehangatan ketika membaca kisahnya, padahal bahasanya biasa2 aja and ceritanya juga ngga emotional roller-coaster or bombastis gimana githu.. but still.. apa ya, seiring dengan berlalunya halaman yang dibaca, ada semacam keterikatan, jadi pengen tahu apa yang akan dialami jodi selanjutnya.. hal macam ini sering bangets gua temukan di cerita2 jaman 'dulu'.. cerita yang setelah selesai dibaca, kesannya itu akan tinggal dan mengendap lebih lama dalam ingatan :)
5 bintang untuk "the yearling".
postingan ini awalnya mau ngereview bareng ama Lina and Via tapi pada tanggal yang disepakati, yaitu tanggal 29 juni, karena satu dan lain hal, ngga satu pun dari kami bertiga yang menyelesaikan postingan review, huahahahaha XD
berhubung kalau kelamaan ditunda nanti ingatan gua akan cerita ini mulai mengabur, jadi gua posting duluan dhe, nanti kalau suatu hari mereka me-review, tinggal dikasih link-nya di postingan ini :D
selamat membaca ^o^
senin 30/6 (9:03 am)
senin 30/6 (8:38 am)
huahahahahaha.. parah dhe, masa hari kamis cuma sanggup bikin 3 kalimat aja untuk me-review buku ini XD kadang yaa.. ada buku yang susah untuk di-review.. saking bagusnya ceritanya, jadi kuatir kalau review gua malah 'merusak' isi bukunya and bikin orang yang ngga sengaja mampir ke postingan buku berbintang lima yang gua bikin, kok malah jadi ngga tertarik membacanya, ahahaha.. khan kasian tuh bukuu :p
but anywayy.. mari gua coba membahasnya..
perkenalkan jodi (yang gua ngga inget berapa umurnya di buku ini, apa emang pernah dikasih tau tapi gua ngga nyadar atau simply memang gua ngga inget :p), yang tinggal 'menyendiri' bersama dengan ayah dan ibunya di pulau baxter (bukan pulau yang sebenarnya), yang terdiri dari lahan pertanian di daerah terpencil yang jarak dengan tetangga terdekatnya pun cukup jauh. walau demikian, jodi menikmati hari2 yang dihabiskannya baik di rumah, maupun di hutan, walau yah kadang sebagai anak tunggal, jodi suka merasa kesepian dan butuh teman bermain.
untung saja keluarga forrester, tetangga terdekat mereka, punya banyak sekali anak, dan jodi paling dekat dengan fodder-wing, sayang sekali karena fisiknya yang lemah, fodder-wing tidak berumur panjang dan jodi pun kehilangan teman bermain favoritnya.
hari di mana jodi mengetahui fodder-wing meninggal adalah hari di mana ia datang mengunjungi sahabatnya untuk meminta saran pemberian nama akan hewan peliharaan barunya, seekor anak rusa yang kehilangan induknya demi mengeluarkan racun ular derik yang menggigit ayahnya. sebelum meninggal, fodder-wing sempat memberi nama flag untuk anak rusa jodi dan demikianlah flag menjadi nama anak rusa itu.
hidup keluarga baxter bisa dibilang pas2an, awalnya jodi ragu ibunya akan mengijinkannya memelihara flag, tapi berkat bujukan ayahnya, sang ibu pun setuju, walau untuk itu jodi harus merelakan jatah susu dan makanannya untuk berbagi dengan flag, tapi dengan sukacita jodi melakukannya karena ia senang mempunyai hewan peliharaan miliknya sendiri. jodi sering menceritakan hal2 yang dilakukannya pada flag, bahkan hal2 yang tidak bisa diceritakannya ke kedua orangtuanya, dibaginya dengan flag.
berkat kasih sayang dan makanan yang berkecukupan, flag pun tumbuh menjadi rusa muda yang sehat dan aktif. sayangnya, kelincahan flag justru membawa bencana bagi keluarga baxter yang menggantungkan nasib pada hasil bercocok tanam mereka untuk persediaan musim dingin nanti hingga tindakan tegas pun harus dilakukan. walau dengan berat hati, jodi pun melaksanakan apa yang diminta ayahnya, yang membuatnya sekali lagi harus kehilangan sahabatnya. kesedihan karena kehilangan flag, ditambah dengan kebencian pada ayah dan ibunya yang memaksanya untuk melenyapkan flag, membuat jodi kabur dari rumah.
tapi pada akhirnya, kelaparan yang dialaminya membuat jodi tersadar bahwa ayahnya melakukan hal yang benar demi kelangsungan hidup keluarga mereka.
sedikit banyak ketika membaca "the yearling", mau ngga mau gua jadi teringat akan "ronya anak penyamun"-nya astrid lindgren, my all time fave book ^o^ mungkin karena settingan-nya sama ya, di hutan githu, walau kalau memang mau dibandingin sih yang ronya itu jadi terkesan ringan and happy2 ajaa.. sementara di "the yearling" lebih menggambarkan hidup di hutan itu ngga cuma bersenang2 aja, tapi juga keras.
all in all.. it's a fun reading.. and ada semacam kehangatan ketika membaca kisahnya, padahal bahasanya biasa2 aja and ceritanya juga ngga emotional roller-coaster or bombastis gimana githu.. but still.. apa ya, seiring dengan berlalunya halaman yang dibaca, ada semacam keterikatan, jadi pengen tahu apa yang akan dialami jodi selanjutnya.. hal macam ini sering bangets gua temukan di cerita2 jaman 'dulu'.. cerita yang setelah selesai dibaca, kesannya itu akan tinggal dan mengendap lebih lama dalam ingatan :)
5 bintang untuk "the yearling".
postingan ini awalnya mau ngereview bareng ama Lina and Via tapi pada tanggal yang disepakati, yaitu tanggal 29 juni, karena satu dan lain hal, ngga satu pun dari kami bertiga yang menyelesaikan postingan review, huahahahaha XD
berhubung kalau kelamaan ditunda nanti ingatan gua akan cerita ini mulai mengabur, jadi gua posting duluan dhe, nanti kalau suatu hari mereka me-review, tinggal dikasih link-nya di postingan ini :D
selamat membaca ^o^
senin 30/6 (9:03 am)
award winner #2 (pulitzer prize 1939)
gue butuh waktu 2 minggu untuk baca (_ _')
ReplyDelete