heidi
johanna spyri
rohan books company
2004
320 halaman
selasa 17/2 (9:55 am)
gua lupa dhe beli "heidi" ini di gramedia mana, tapi pastinya buku ini terbitan india yang mana dari segi harga ya otomatis lebih murah dibanding buku2 terbitan amerika or inggris, which is menurut gua sih harusnya toko2 buku impor itu lebih banyak menyediakan buku2 india, hahaha.. jadi khan ngga berat di kantong boo XD
beruntunglah bagi penggemar buku2 jaman bahela like me, karena buku2 klasik itu umumnya banyak edisi terbitannya dari beragam penerbit jadi lebih bisa milih cover mana yang lebih sesuai kantong :D
anywayy.. back to "heidi".. gua senang tahun ini gua memutuskan untuk membaca ulang buku2 yang memang menurut gua bagus, karena ada rasa puas ketika berhasil menyelesaikan satu buku dan mengetahui bahwa gua udah memberi asupan yang bagus buat diri gua sendiri ^o^
heidi bercerita mengenai kehidupan seorang gadis cilik berusia 5 tahun yang telah kehilangan kedua orangtuanya. sepeninggal ibunya, heidi diurus oleh saudara perempuan sang ibu yang setelah sekian tahun merawat heidi akhirnya memutuskan untuk menyerahkan tanggung jawab itu pada sang kakek dari pihak ayah. heidi pun dibawa ke pegunungan tempat pondok sang kakek berada.
secara singkat, sang bibi menjelaskan kondisi yang dihadapinya dan meninggalkan heidi di kediaman sang kakek sebelum kakek itu sempat memprotes ataupun menolak keberadaan heidi yang artinya akan menghancurkan kesempatan sang bibi untuk mendapatkan pekerjaan yang layak di jerman.
masalahnya.. sang kakek itu 'terkenal' sebagai makhluk 'anti sosial' yang telah lama menarik diri dari kehidupan bermasyarakat dan memutuskan untuk hidup menyendiri di atas gunung. warga desa dorfli yang mengetahui kedatangan heidi, merasa kasian pada gadis cilik itu, bagaimana nasib anak sepolos itu di tangan kakek berhati sekeras batu? duhh.. heidii..
nyatanya, heidi baik2 saja, ia bahkan lebih dari sekedar baik, heidi berbahagia hidup di atas gunung dengan kakeknya. heidi menikmati kehidupan bebas di alam, mendengarkan kicauan burung, desahan gemerisik pohon yang tertiup angin, melewatkan hari2 di bawah sinar mentari bersama kambing2 yang digembalakan peter. heidi juga suka mengunjungi nenek peter yang tua dan sakit2an serta buta.
ya, heidi berbahagia hidup bersama kakek yang selalu memperlakukannya dengan baik. sayangnya, kebahagiaan itu hanya direguk heidi selama 3 tahun sebelum sang bibi kembali masuk dalam kehidupannya dan menarik heidi kelular dari rumah sang kakek. heidi sempat memberontak dan tidak ingin meninggalkan kakek serta kehidupan yang amat dicintainya. namun setelah mendengar iming2 sang bibi bahwa di tempat tinggal barunya di frankfurt nanti, heidi akan bisa mendapatkan banyak roti putih yang empuk untuk diberikan pada nenek peter, ditambah lagi kalau heidi memang tidak betah tinggal di rumah clara, maka kapanpun heidi bisa kembali ke swiss, dengan bersemangat heidi pun berlari menuruni gunung yang membuat warga desa dorfli kembali bertanya2, perbuatan buruk macam apa yang dilakukan sang kakek hingga cucu perempuannya terburu2 meninggalkan pondok di gunung bersama dengan bibinya?
kehidupan baru heidi pun dimulai. heidi akan menjalani peran sebagai 'pendamping' alias teman main clara, gadis berusia 12 tahun yang menghabiskan hidupnya di kursi roda. clara anak yang menyenangkan dan selalu memperlakukan heidi dengan baik, namun demikian heidi merindukan kehidupannya di gunung yang bebas. di frankfurt, heidi merasa terpenjara hidup dikelilingi tembok2. ia merindukan gunungnya, ia merindukan pohonnya, ia merindukan kedua kambing sang kakek yang selalu memberinya susu nikmat, ia merindukan desiran angin dan wangi bunga. dan heidi pun merindukan sang kakek dan nenek peter.
tapi heidi sadar bahwa janji sang bibi bahwa ia bisa pulang kembali kapanpun ia mau, itu hanya sekedar janji kosong belaka. dan heidi takut menyampaikan keinginannya pada kepala pengurus rumah tangga di rumah clara yang pernah membentaknya dan mengatainya gadis yang tidak tahu diri karena tidak tahu berterima kasih, sudah bisa hidup nyaman kok malah tidak senang? heidi pun menelan keinginannya.
nenek clara yang sesekali datang berkunjung kemudian mengajari heidi membaca. ia juga menyuruh heidi berdoa dan menyampaikan unek2 yang tidak bisa diberitahukan ke orang lain. nenek clara juga mengingatkan heidi untuk terus berdoa walau mungkin jawaban Tuhan tak kunjung tiba.
kerinduan tak tertahankan akan rumahnya di pegunungan membuat heidi berjalan dalam tidurnya yang membuat dokter keluarga memanggil ayah clara untuk menjelaskan situasi genting heidi dan menyuruhnya untuk mengembalikan heidi ke kakeknya selagi belum terlambat.
heidi bahagia tak tertahankan. akhirnya jawaban doanya tiba, ia akan kembali ke gunung untuk tinggal bersama dengan kakeknya, aahhh.. hidup serta merta kembali terasa indah.
di balik kebahagiaan yang dirasakan heidi, ada satu orang yang bersedih, yaitu clara. ya, clara sedih karena heidi akan pergi dari sisinya karena sejak kedatangan heidi, hari2nya yang terasa membosankan jadi berubah ceria. clara suka mendengarkan cerita2 heidi mengenai kehidupannya di swiss. clara merasa telah mengenal baik sang kakek, nenek peter dan juga tempat heidi biasa menghabiskan waktunya di udara luar.
kisah heidi belum berakhir di sini. heidi yang merasa senang kembali ke gunung juga mensyukuri karena Tuhan tidak langsung menjawab doanya ketika ia pertama berdoa minta dipulangkan ke swiss, karena kini heidi menyadari bahwa ada 'alasan' di balik tertundanya ia kembali ke swiss.. karena ketertundaan itu pula heidi kini sudah bisa membaca dan ia bisa membacakan buku hymns ke nenek peter yang senang mendengar hymn2 yang menyejukkan jiwa dan memberinya ketenangan batin. dan nenek peter pun kini bisa makan roti putih yang empuk dan tidak lagi harus memakan roti hitam yang keras.
clara pun ganti datang mengunjungi heidi di gunungnya. udara gunung terbukti mampu meningkatkan napsu makan clara dan membuatnya tampak sehat dan bersemangat. 'insiden' tergulingnya kursi roda clara yang disinyalir karena 'hembusan angin yang kuat' malah membawa mujizat tersendiri dan kejutan yang menyenangkan untuk ayah dan nenek clara.
kisah selengkapnya mending kalian baca sendiri dhe daripada semuanya gua beberkan di sini, hahahaha.. one thing for sure, i soo lovee this book!
aahhh.. suka suka sukaa bangets ama kisah heidi. walau awalnya sempat baca (ulang) dengan tersendat2 karena heidi ini tipe buku yang musti dibaca pelan2 dan ga bisa dipaksakan untuk dibaca cepat, setidaknya buat gua sih.. heidi sukses membuat gua ingin merasakan hidup di gunung XD
padahal ketika pesona heidi udah mulai luntur dan gua membayangkan harus hidup hanya dengan makan roti, keju, susu dan daging serta ngga ada koneksi internet sama sekali, hmm.. sanggupkah gua bertahan hidup seperti itu? huahahahaha..
tapi sepanjang membaca heidi.. gua 'terpesona'.. what a carefree life.. bisa menghirup udara pegunungan yang bebas polusi, menikmati suguhan pemandangan indah karya cipta Tuhan.. bercengkrama dengan kambing2 yang lucu.. menghirup aroma wangi bunga sepuas2nya.. ahh, betapa menyenangkannya!
dan ada banyak sobekan kertas yang nyempil di buku ini tempat gua menaruh 'jejak' bagi 'adegan2' yang berkesan buat gua dan suatu saat nanti akan gua masukkan ke dalam "scene on three" :))
"heidi" adalah awal pembuka buku2 baca ulang. can't wait untuk membaca ulang "anne of green gables" yang dulu juga sempat membuat gua terpesona.. akankah ketika membacanya ulang akan memberikan efek yang sama or even more? let's wait and see..
sampai jumpa, heidi.. gua berjanji, suatu hari nanti gua pasti akan kembali menjumpai dirimu.. terima kasih, johanna spyri karena telah menceritakan sebuah kisah indah yang layak dikenang dan wajib dibaca semua orang.. terima kasih juga untuk kata2 penguatan dan pengingat yang bertaburan di sepanjang buku.. mereka datang di waktu yang 'tepat' pada saat gua membutuhkannya :)
let your heart not be troubled
nor fear your soul dismay
there is a wise Defender
and He will be your stay
where you have failed, He conquers
see, how the foeman flies!
and all your tribulation
is turned to glad surprise
if for a while it seemth
His mercy is withdrawn
that He no longer careth
for His wondering child forlorn
doubt not His great compassion
His love can never tire
to those who wait in patience
He gives their heart's desire
ahh.. such a beautiful reminder.. thanks again, johanna ^o^
selasa 17/2 (10:45 am)
14. one word only