Tuesday, September 24, 2013

readers' interview : omnduut

untuk reader's interview kali ini mari kita terbang ke kota asal pempek yang yummyyyy itu lhoo.. yupp.. let's go to palembang, babeee.. mau ketemu siapa siihh di sanaa? perkenalkaann..


Haryadi, yang di jagat perblog-an lebih terkenal dengan nama omnduut dan kicauannya bisa diikuti di @omnduut

yuk marii.. kira2 apa ya jawaban si Haryadi? :D

~.*.~



sejak kapan kamu mulai suka membaca?

Kalau suka membaca sepertinya dari kecil. Usia balita malah. Uniknya seingatku kecintaan membaca itu datangnya dari kebiasaan ke dokter gigi. Heh kok bisa? Iya, soalnya setiap diperiksa gigi dokter selalu kasih majalah anak. Dulu sih mikirnya tuh dokter baik banget. Ternyata yaaa… strategi marketing juga haha. Setelah itu mulai kenal komik-komiknya Fujiko F Fujio. Terus mulai kenal novel yang tipis-tipis hingga sekarang tingkat bacaannya udah agak tinggi (udah berani baca novel berbau sastra walaupun gak banyak).

(huaaaa.. ternyataaa.. ada juga pengalaman positif dari pergi ke dokter gigi ya, ahahahahahaha.. gua sampai sekarang selalu bertanya2, emangnya itu suara bor-nya yang menggelegar itu apa kaga bisa dikasih peredam suara githuu, supaya pas terdengar ama kuping ngga terlalu kerasa ngiluuu *malah bahas praktek dokter gigi, ahahahahaha :p* )


ada jenis buku tertentu yang menjadi favorit?

Terus terang aku gak punya jenis/genre buku tertentu yang aku favoritin banget. Semua ada zamannya. Eaaa. Dulu seneng baca kumpulan cerpen. Trus novel-novel remaja. Ngumpulin buku bergenre PeLit (Personal Literatur) untuk bahan ketawaan. Nah kalau ditanya sekarang, buku traveling adalah jenis buku yang sedang aku gandrungi. :)

(selera berubah seiring waktu yaa? and huahahaha.. baru tau lhoo genre PeLit, ahahahaha.. itu yang nyingkat bisaaa aja nyari singkatan yang catchyy!)


cerita macam apa sih yang bisa bikin kamu 'terhanyut'?

Cerita yang memfokuskan mengenai kehidupan keluarga dan persahabatan. Kisah-kisah semacam ini paling enak untuk dibaca. Terlebih ditulis dengan bahasa yang ‘cair’ nggak terlalu berat. Misalnya saja hmm… buku Keluarga Penderwick yang ditulis oleh Jeanne Birdsall. Ini adalah buku yang menggabungkan keduanya. Persahabatan dan juga keluarga. Asoy dah bacanya :)

(omnduut.. tanggung jawab! setelah berhasil bikin gua jadi baca "gadis mobil van", abis baca komen elo di atas, gua jadi pengen baca ulang cerita penderwick, ahahahahaha.. tapi emang menyenangkan sih membaca cerita tentang keluarga dan persahabatan, mungkin itu sebabnya gua sukaa ama cerita2nya enid - ya ya yaa.. gua ini emang pencinta enid :p)


lebih suka tokoh utamanya itu lelaki atau perempuan? dan karakter tokoh utama macam apa yang diharapkan? 

Hmm laki-laki atau perempuan sama saja. Tapi jika ketemu tokoh perempuan yang mandiri, berani, pintar nilai plus ketika membacanya jauh lebih besar. Misalnya saja karakter Matilda yang ditulis Roald Dahl. Di keluarga dia dianggap ‘tidak ada’. Hebatnya, dengan kecerdasan yang dia miliki, Matilda bisa memberi tahu banyak orang bahwa ia adalah anak yang hebat dan seharusnya ‘diperhitungkan’ :D Matilda adalah salah satu buku terbaik yang pernah aku baca ^^ 

(naahh, khaaann.. komen di atas juga bikin gua pengen baca ulang matildaa, karena gua udah ngga terlalu inget detil ceritanyaa.. tuh buku udah nangkring dengan manis di kasur sihh.. ngga tau kenapa keponakan gua meletakkan tuh buku di kasur gua sejak semingguan yang lalu, hahaha.. apa ini pertanda musti dibaca ulang? ah, tapii.. masih banyaaakk buku lainnya yang belum dibacaa!!)


dari sekian banyak tokoh cerita yang pernah kamu baca, siapa yang meninggalkan kesan paling dalam, dan apa yang membuatnya berkesan? 

Sungguh, ini pertanyaan yang sulit haha. Namun setelah berfikir agak panjang kok aku malah teringat dengan Totto Chan ya? Yang bikin berkesannya bukan ke Totto Chan-nya semata. Tapi lebih ke sikap ibunya dan kepala sekolah Sosaku Kabayashi yang sangat mengerti dengan ‘isi kepala’ bocah yang hebat itu. Sampai sekarang aku masih penasaran gimana rasanya bersekolah di Tomoe Gakuen. Sekolah gerbong kereta! Hahay pasti seru!

(huaa.. iyaa, coba banyak sekolah di sini yang mengadopsi pola pendidikan pak kabayashi yaa!)


bagaimana dengan tokoh antagonisnya, siapa yang paling bikin kueseeel and sebeeel plus bikin pengen nyambit tuh orang kalau beneran ada?!
 
Hahaha, apakah ada tokoh yang lebih menyeramkan dari Miss Truchbull si kepala sekolah yang kejam itu? (eh lagi-lagi ngomongin Matilda nih hihi). Beneraaaan! Ketika pertama baca aku berkali-kali bergidik ngeri dengan sikap Miss Truchbull yang sangar itu. Ya untung saja Matilda bisa ‘menanganinya’ ^^ eh iya, Count Olaf yang ada di buku The Series of Unfortunate Event juga licik dan kejam! Jangan sampe deh ketemu dengan orang-orang seperti itu. 

(hahaha.. biasanya yang sering kesebut itu emang berkesan siihh.. ya iya laahh, siapa juga yang mau ketemuan ama mereka di dunia nyata, yaiksss..)


adakah tokoh antagonis yang justru lebih lovable dibanding tokoh protagonisnya?

Hmm, siapa ya? Draco Malfoy? Banyak kan yang seneng si mas Draco ini? Hihihi. Kalau aku pribadi sih lebih kasihan. Draco sebetulnya baik. Hanya berada di keluarga dan lingkungan yang salah saja. *puk puk mas Draco*

(hihihi.. mas draco pasti senang tuh udah dihibur ma omnduut ^o^)


buku macam apa yang buat kamu terjaga dengan baik sejak awal, pertengahan hingga akhirnya? karena khan banyak juga cerita yang awalnya menjanjikan lalu mulai keteteran di pertengahan cerita lalu berakhir dengan tergesa2.
 
Tergantung genrenya. Jika buku komedi artinya buku tersebut harus tetap segar di tiap-tiap bagiannya. Buku horor juga sama. Tensi ketegangannya harus dijaga (serial Ghostbump misalnya). Kalo buku thriller dan misteri seperti yang ditulis oleh Sidney Sheldon dan Mary Higgins Clark. *kasih jempol*

(*manggut2.com*)


suka ending seperti apa? buku mana yang endingnya paling berkesan?

Sampai sekarang aku tidak akan pernah lupa ending buku Sang Pemimpi. Dengan satu dan dua halaman terakhir, rasanya semua hal-hal positif (semacam mengajak pembaca untuk berani bermimpi dan berusaha) di bayar lunas di ending novel itu. Endingnya juga mengharukan hehe.

(semoga impiannya terkabul, amiiinn..)


buku mana yang membuat kamu merasa bagai menemukan berlian di tengah tumpukan jerami, karena nih buku sepi publikasi dan jarang dibahas tapi pas dibaca kok berasa, alaammaakk.. cerita keren ginii kok kurang laku yaa!!
 
Laskar Pelangi. Yup, awalnya aku beli buku ini karena rekomendasi teman saja. Diletakkan di rak paling bawah dan berdebu. Pokoknya mengenaskan kondisinya. Baru setelah di filmkan buku ini menjadi meledak. Kebetulan sepupuku belasan tahun tinggal di Belitong dan dia pun gak tahu keberadaan buku ini. Aku jadi ingat dulu heboh banget nelpon dia dan nanyain tempat-tempat yang jadi setting di buku. Eh ternyata deket banget! Asyiknya Februari 2013 lalu akhirnya kesampaian napak tilas di sana haha. Buku lainnya adalah The Boy in the Striped Pyjamas yang ditulis John Boyne. Tahunya lagi-lagi dari temen. Bukunya menyayat hati hiks. Belakangan difilmkan dengan judul yang sama.

(waahh.. berasa 'sesuatu' bangets yaa udah baca 'laskar pelangi' duluan sebelum 'booming'!! tapi hebat juga yaa yang 'menemukan' buku 'laskar pelangi' untuk kemudian mengangkatnya jadi film.. uhuyy.. asyiknya yang udah kesampaian ke belitung :D)


tokoh mana yang berhasil bikin kamu berandai2 menjadi dirinya, atau buku mana yang membuat kamu merasa ingin menjadi bagian darinya?

Tokoh Alif yang ada di trilogi Negeri 5 Menara. Bahkan di seri kedua –Ranah 3 Warna, kok aku merasa Alif itu aku banget. Hahahahaha. Terlebih soal urusan asmaranya *tutup muka* Selebihnya aku kepingin seperti dia. Pintar, cerdas, berilmu agama yang baik dan bisa berkesempatan menempuh pendidikan di luar negeri. Ah pokoknya aku pingin berada di posisi Alif :)

(huahahahahaha.. ada apaa dengan kisah asmaranya si alif? :)) sipp laahh.. semoga kesampaian apa yang diinginkan :D)


khan banyak ya film yang diadaptasi dari buku, walau tentu saja ngga mungkin sama persis, nahh.. dari yang pernah kamu tonton dan sudah pernah baca bukunya, mana film yang paling otree, atau malah jauh lebih menarik dibanding bukunya? dan film mana pula yang malah dieksekusinya itu parah bangets sehingga kalah jauuuh dari versi bukunya?
 
Orang banyak bilang bahwa The Lord of The Rings jauh lebih bagus filmnya. Aku nggak bisa nilai banyak karena hanya nonton dan nggak baca bukunya. Menurutku adaptasi Harry Potter cukup berhasil. Matilda dan The Boy in The Striped Pyjamas sama bagusnya antara buku dan film. Film Kite Runner juga jempolan (walaupun sekali lagi harus jujur aku gak baca bukunya). Yang menjengkelkan itu adaptasi novel dalam negeri. Laskar Pemimpi masih bisa dinikmati. Namun sejak Ayat-Ayat Cinta dan Sang Pemimpi difilmkan aku nggak lagi nonton film adaptasi. Nggak siap kecewa. Terakhir nonton Negeri 5 Menara. Cukup terhibur. Namun film-film seperti Hafalan Shalat Delisa dan 5 Cm hanya aku tonton di TV. Jadi ya gak ngerasa rugi-rugi banget :p

(soal lotr sihh.. jelas bagusan filmnya karena ada si legolas, huahahahahahaha :)) and bangunan2nya juga kereen2!! betul tuhh.. film indo lumayan cepat nongol di tv-nya, hahaha.. jadi mending bersabar dikittss..)


siapa pengarang favorit kamu, dan apa yang membuat kamu menyukai karya2nya? dan apa yang membedakan pengarang favorit kamu ini dengan pengarang lain dengan genre sejenis?
 
Ini pertanyaan membunuh! Hahaha :) oh sungguh aku tidak punya jawaban dari pertanyaan ini.

(hahaha.. beneran nihh.. ngga mau jawab pertanyaan inii?)


dari sekian banyak buku yang pernah dibaca, mana yang paling sering dibaca ulang? dan apa yang membuat kamu ga bosan2 membacanya lagi dan lagi?
 
Buku-bukunya Trinity. Naked Traveler series. Bisa dibilang satu atau dua bulan sekali ke-4 edisinya selalu aku baca ulang hingga tuntas. Bukunya ringan, sarat informasi dan pengalaman. Jadi jawaban ini masih terkait dengan jawaban tentang jenis buku favorit :) oh ya buku-buku PeLit yang ringan seperti Anak Kos Dodol, My Stupid Boss, Cado-Cado dan masih banyak lainnya adalah jenis buku yang betah aku baca ulang.

(wahh.. dibaca ulang secara reguler yaa? mantapss *jempol.com*)

pastinya pernah donks mengalami yang namanya mogok melanjutkan baca suatu buku, apa yang menyebabkan kamu sampai tidak membacanya sampai selesai?
 
Waktu. Di periode 2010 hingga akhir 2012 banyak sekali buku-buku yang nasipnya kurang beruntung. Dibaca setengah, tiga perempat lalu terlupakan. Ini terkait dengan pekerjaan yang waktu itu sangat menyita waktu. Jikapun ada buku-buku yang dibaca tuntas dalam periode ini, jumlahnya sedikit sekali dan tak bisa terlalu aku nikmati. Jadilah di tahun 2013 ini banyak dari buku-buku itu aku baca ulang dan baru ketemu ‘enjoy’nya sekarang-sekarang ini. Selain itu buku-buku yang disajikan dengan bahasa/plot/diksi yang berat adalah buku-buku yang kerap terlupakan. Tapi aku gak menyudutkan genre tertentu juga. Genre sastra misalnya. Karena, nyatanya aku masih bisa melahap buku-bukunya Remy Sylado yang bagi sebagian orang dianggap ‘berat’ (aha harusnya nama ini aku tulis di pertanyaan tentang pengarang favorit, haha. Tapi… ah lebih baik dibiarkan kosong saja)

(wahh, sama kaya winda nih, suka ma buku2nya remy sylado :D )


buat yang masa kecilnya dulu udah melahap buku2, dan buku2 tersebut dibaca kembali belasan bahkan puluhan tahun kemudian, buku mana saja yang memberi sensasi rasa yang beda, dan mana yang masih terasa sama?

Sebelum diangkat ke layar kaca melalui tayangan sinetron. Jauh sebelumnya aku telah membaca Vladd yang ditulis Hilman Hariwijaya. Sinetronnya gak usah dibahas. Busuk banget hahaha. Novelnya jauuuuh lebih bagus. Dulu aku baca ketika masih SD. Itupun karena dapet hadiah menang kuis majalah Bobo hehe. Sensasi bacanya jelas beda. Dulu ketika baca rasanya kagum sekali dengan idenya. Nah beberapa waktu lalu aku baca ulang. Tetap seru walaupun teknologi yang jadi bahan utama penceritaan novel itu jika dibandingkan dengan sekarang sudah ‘biasa aja’ (Vladd punya remote control yang bisa mengontrol manusia!)

(hahahaha.. kira2 ada ga yaa buku yang kemudian di-sinetron-kan ehh jadinya malah lebih otree?! *berharap_terlalu_banyak.com* ahahahahaha :p)


dalam satu bulan bisanya berhasil membaca berapa buku?

Jawabannya… dari 0 (nol) hingga belasan buku. Hihihi, nggak tentu.

(emang bener sihh.. tergantung kesibukan juga yaa)


ada kebiasaan khusus ga dalam membaca? misalnya harus sendirian di kamar, atau malah sambil dengerin musik, atau?

Iya, aku termasuk orang yang gak bisa baca di tempat yang ramai. Biasanya baca di ranjang kamar atau sofa di ruang tamu. Sesekali dibaca di tempat umum (di bandara, restoran atau kereta) tapi kenikmatannya berkurang.

(baca komen di atas kok jadi teringat ma lagu "just the two of us" yaa, ahahahaha.. just me and my books.. uhuyy :D)


apa yang menjadi pertimbangan kamu dalam membeli buku?

Hmm banyak juga ya pertimbangannya. Pertama apakah buku itu dari sekuel yang sebelumnya aku baca. Jika iya biasanya tanpa pertimbangan apapun akan dibeli. Kedua faktor meledak atau tidaknya buku itu. Eh tapi gak semua buku meledak dibeli. Malah kadang aku menghindari buku tipe ini. Ketiga ialah harga. Kadang suka gregetan ya mentang-mentang yang nulis udah terkenal eh harganya selangit. Terus terang bikin males. Keempat, buku itu dibutuhkan untuk suatu keperluan (apapun itu). Kelima, diskon. Pernah dong ngeborong buku karena kalap diskon? Hehe.

(nomor lima itu mah pastinya pernah bangetss dialami oleh para pencinta buku, ahahahahaha :D)


seberapa besar pengaruh cover ataupun review2 dan rating di goodreads maupun yang bisa ditemukan di blog2 buku?

Aku gak terlalu peduli dengan kaver buku. Karena yang menjadi acuan adalah penilaian teman-teman terdekat yang aku nilai punya kesamaan minat yang sama terhadap suatu buku. Tapi memang lebih menyenangkan jika baca buku yang kavernya cakep dan sesuai dengan kesukaan kita sebagai pembaca sih :) Tapi itu tak terlalu penting karena sekarang aku udah gak pernah beli buku karena gambling. Buku yang dibeli selalu sudah dicari tahu dulu sebelumnya seperti apa kurang lebih isinya.

(waahh.. kalau kurang lebih udah tahu apa isinya, elemen kejutannya berkurang donks yaa?)


lebih suka membaca buku dalam bahasa inggris atau terjemahan? bagaimana dengan novel2 penulis lokal?

Aku gak punya banyak buku berbahasa Inggris (apalagi bahasa asing lainnya hihi). Lebih ke faktor keterbatasan diri saja yang gak terlalu jago bahasa Inggris. Terjemahan oke selagi diterjemahkan dengan baik dan tidak berbelit-belit. Baca buku penulis lokal lagi-lagi tergantung siapa yang nulis. Kadang ada novel lokal yang bahasanya lebih njelimet ketimbang buku terjemahan.

(pemakaian bahasa yang mudah dimengerti itu penting yaa, agar tidak mengurangi kenikmatan membaca, betuull? :D)


apa yang menjadi prinsip kamu dalam membaca? 

Mendapat hiburan dan manfaat dari buku itu. Rasanya gak enak baca buku yang setelah dibaca malah bikin marah, emosi apalagi sampe menyesal baca buku itu hahaha :)

(hahahahaha.. harusnya memberi hiburan ehh malah membaca energi negatif masuk yaa)


apa harapan kamu saat membaca sebuah buku?

Terus terang. Ketika aku beli buku harapanku setidaknya setelah membaca aku tidak merasa rugi telah membelinya. Rasanya nyesek kalo sengaja bela-belain beli buku eh tahunya bukunya gak bisa dinikmati. Maaf ya kalau jawabannya menyentil prinsip ekonomi banget hihihi. Harapan lainnya, jika baca buku yang sangat bagus aku harap orang-orang terdekat juga mau membaca buku itu. Terlebih jika orang terdekat itu aku nilai butuh menyerap ilmu yang ada di buku tersebut.

(hahahaha.. ga apa2 kok, emang perlu memikirkan prinsip ekonomi, hahahaha :)) psstt.. gimana caranya membujuk orang untuk membaca buku yang menurut elo perlu mereka baca?)


kalau bisa mengajukan pertanyaan pada pengarang buku tertentu, apa yang mau ditanyakan?

Ingin bertanya ke Om Remy Sylado. “Om kok jago banget mengurai benang merah dan merajutnya kembali di akhir cerita? Trus, kok Om jagoooo banget sih bahasa asing?”

(waahh.. kalau besok2 bisa ketemuan dan udah dapat jawabannya, jangan lupa di-sharing yaa :D)


bikin alternate ending versi kamu donks buat buku yang ending-nya kurang memuaskan :D

Ah yang sudah terjadi biarlah terjadi hahaha. Aku gak ingin jadi penggemar Sir Arthur Conan Doyle yang protes keras ketika Sherlock dimatikan. Eh ujung-ujungnya kembali dihidupkan. *jadi inget film Misery yang diangkat dari novel Stephen King hehe*

(haha.. padahal ending yang dibuat pengarang itu khan adalah yang 'terbaik', setidaknya menurut yang ngarang :D)

apa hal terpenting dalam sebuah novel terjemahan?

Penerjemah mampu menerjemahkan dengan baik dan tidak merubah esensi buku tersebut. Misalnya buku yang berhubungan dengan kedokteran. Jangan sampai karena ketidak tahuan sehingga diterjemahkan dengan salah. Makanya aku salut dengan profesi penerjemah yang kadang butuh waktu lama untuk meriset satu kalimat saja dari buku yang ia terjemahkan. *angkat jempol*

(penerjemahnya 'insiden anjing di tengah malam yang bikin penasaran' bilang kalau awalnya dia merasa kesulitan nerjemahin buku itu karena bahasanya kaku, mau dibikin 'luwes' malah merubah esensi dari cerita, hahaha.. lucunya, walau terjemahannya 'kaku', tapi nih buku tetap asyik untuk dinikmati!! ikutan angkat jempol buat para penerjemah)


buku apa aja yang selama dibaca tuh tokoh utamanya bikin gregetan tapi kamu ngga bisa berhenti membacanya sampai selesai?

Haha, baru-baru ini baca buku Finding You! Itu tokoh utamanya bikin gregetan dan ngegemesin (karena sikapnya yang peragu). Tapi penulis sengaja meramu kisahnya seperti itu agar pembaca tetap setia mengikuti perjalanan hidup tokoh-tokohnya.

(sebenernya yaa.. kalau dipikir2, kalau kita merasa emosi tertentu ama tokoh yang kita baca, berarti pengarangnya 'sukses' yaa, hahahaha.. daripada yang sepanjang baca cerita dari awal sampai akhir kita ngerasa biasa2 dan datar2 ajaa)


kalau bisa mengajukan satu pertanyaan pada penulis manapun, apa yang mau ditanyakan, dan kepada siapa pertanyaan itu diajukan?

Ke JK Rowling. “Nte (tante maksudnya), tuh Harry Potter kan udah tamat. Dan katanya gak bakal dibikin lagi kelanjutannya. Tapi kok baru-baru ini aku terdengar kabar bahwa kisah Harry Potter akan berlanjut ya? Kenapa? Semoga gak semata-mata karena faktor uang ya. Karena menurutku Harry Potter udah pas sampe segitu. Jangan sampe kalap seperti Andrea Hirata yang menulis Maryamah Karpov. Timpang banget kualitasnya. Ini kan buku fiksi Nte. Kalau non fiksi sih bodo deh Nte.”

(hahaha.. tapii pencinta harry potter pasti ada juga yang menyambut kabar iniii :D *memang ga mungkin menyenangkan semua pihak yaa*)


jika suatu saat nanti kamu bertukar posisi menjadi penulis, cerita macam apa yang ingin kamu tulis? dan pantangan apa yang ngga bakal kamu langgar dalam menulis sebuah cerita?

Ingin menceritakan kehidupanku dulu ketika masih berstatus sebagai pegawai. Hehe. Pantangan apa… ya harapanku kalo pembaca beli dan baca buku itu udahnya bukuku gak diludahin dan dimasukin tong sampah. Sekian hahaha.

(asyiikk.. ditunggu cerita tentang kisah hidup dirimu yaa :D and amiinn.. semoga ga ada calon pembaca bukumu kelak yang 'setega' ituu!)
 

buku paling ngga asyik yang pernah kamu baca?

Hmm… no comment *ala Desy Ratnasari*

(masang tenda biru untuk menyesuaikan dengan jawaban)


~.*.~

demikian wawancara sejenak dengan blogger yang belakangan ini sedang hobi melahap buku2 travelling :D sampai jumpa di lain kesempatan. salam membaca!!

4 comments:

  1. Kayanya semua pecinta buku pasti baca mathilda ya :D

    **Indah gw masih utang ya sama elu, belum sempat ngerjain, sorii..

    ReplyDelete
    Replies
    1. "matilda" jadi semacam buku wajib untuk dibaca yaa :))

      take your time, Restuu ;) sesempatnya ajaa, asal jangan biarkan diriku menunggu selamanya ya, ahahahahaha :p

      Delete
  2. Hahahaha :) aduh baca tulisan sendiri kok malah geli ya hihihihi.
    Makasih mbak Indah atas wawancara yang menyenangkan ini. Saking menyenangkannya aku langsung tak-tik di keyboard tuh hwhw.
    Seneng juga karena wawancara ini ada timbal baliknya (yang kadang jadi lebih menarik ketimbang wawancara itu sendiri hihihi)

    Izin share yaaaaa :)

    @mb Restu : Aku dulu awalnya pinjem novel Matilda. Karena jatuh cinta langsung beli lagi hihihi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahahahaha.. berasa 'aneh' yaa membaca jawaban sendiri? musti siap2 dari sekarang, Haryadi, ahahahaha.. ntar kalau udah beken khan bakal sering diwawancarain ^o^

      sippp.. silahkan di-share :D

      Delete

~.thank you for coming.~