Monday, February 24, 2014

kelas empat di malory towers

upper fourth at malory towers
kelas empat di malory towers
gramedia, cetakan kesembilan : desember 2010
228 halaman


senin 24/2 (7:56 am)

selamat pagi, perkenalkan nama saya gwendoline yang akan mengajak kalian semua untuk berkenalan dengan anak2 di malory towers yang sedang menjalankan tahun keempat mereka di sekolah berasrama yang terkenal di seantero inggris, bahkan dunia, berkat kepiawaian enid blyton dalam meramu kisah2 kami.

pertama2 saya ingin mengucapkan beribu2 bahkan berjuta2 terima kasih kepada pemilik blog ini karena sudah enam puluh lima tahun sejak kisah malory towers pertama diterbitkan, baru kali ini saya mendapatkan kesempatan sebagai tokoh 'utama' untuk bercerita *menyusut setetes air mata mini yang terbit di ujung mata dengan sapu tangan sutera bersulamkan inisial g dengan warna emas dan bunga mawar merah muda*

bagi kalian yang sudah mengikuti kisah perjalanan siswi2 di malory towers di tiga buku terdahulu, rasanya kalian pasti sudah kenal dengan saya khan ya? saya memang selalu dijadikan bulan2an di sekolah, karena yah, saya memang berbeda dengan mereka semua. sebelum malory towers, saya tidak pernah bersekolah, hanya diajar oleh guru privat bernama miss winters yang memuja saya setinggi langit, yang mana tidak mengherankan lah, saya ini memang anak yang pintar. sayangnya para guru di malory towers tidak bisa melihat kepintaran saya. ditambah lagi, matron yang bertugas di sekolah tidak pernah percaya kalau saya sering terserang sakit kepala, batuk2, demam, dan berbagai penyakit lainnya tiap pelajaran olahraga! tanpa merasa perlu memeriksa kondisi saya lebih lanjut, dengan senang hati matron akan langsung mengambil botol berisikan cairan pahit untuk dijejalkan masuk ke dalam kerongkongan saya *bergidik ngeri membayangkan cairan kental itu harus saya telan, brrr*

dan tahu tidak, teman2 di sekolah juga suka mengejek 'selera' saya dalam berteman. padahal, apa salahnya kalau saya ini pemilih? bukankah ada yang bilang, "beritahu saya siapa teman2mu, maka saya bisa memberitahu seperti apa dirimu?", naahh.. itu khan jelas artinya kalau saya memang harus selektif terhadap orang yang saya mau jadikan teman, ya toh? siapa juga yang mau temanan ama anak yang cepat naik darah seperti darrell?! aduhh.. saya masih ingat betapa pedas tamparannya ke saya waktu itu! iihh, ngga bangets dhe menjadikan dia sebagai teman saya! sebagai perempuan muda yang sedang belajar bagaimana untuk tumbuh menjadi wanita yang anggun, 'ringan tangan' seperti itu jelas bukan kualifikasi yang bagus untuk dikembangkan, bukan? belum lagi alicia, si lidah tajam, yang seringkali menghina dina saya! saya jelas tidak sudi berteman akrab dengannya!

tapi tahun ini ada yang berbeda. saya bertekad akan berteman dengan yang mulia clarissa, ohohohoho.. yang mulia! bayangkan, pasti dia datang dari keluarga kaya raya dan terpandang! nah, yang seperti ini nih yang cocok berteman dengan saya, karena kami 'sekelas' dalam hal pergaulan dan strata sosial. yang mana ya kira2 anaknya? pastilah penampilannya wah dan glamor, saya harus memang mata lebar2 supaya jangan sampai clarissa disambar oleh teman2 sekelas lainnya untuk dijadikan teman akrab mereka! enak sajaa.. clarissa itu jatah saya!!

eh, ngga salah tuh? yang mulia clarissa kok penampilannya biasa saja? terus terang saya sedikit kecewa, tapi biarlah.. penampilan mungkin bisa menipu tapi pastinya saya akan pepet terus anak baru ini supaya dia nempel sama saya, oh sambil tentunya tak lupa saya jejali kepalanya dengan apa yang saya tahu mengenai teman2 sekelas kami lainnya agar mata clarissa terbuka dan bisa melihat sifat sesungguhnya dari para teman sekelas kami yang *ugghh* menyebalkan itu!

tahun ini ketua kelas kami adalah si pemarah darrell. bagusnya sih darrell mengijinkan kami mengadakan pesta tengah malam di pinggir kolam renang yang makannya disediakan oleh bekas perawat clarissa dulu. sayangnya karena terbawa suasana gembira, darrell tidak waspada dan membiarkan betty serta dua temannya ikut dalam pesta tengah malam kami, padahal ya anak dari menara lain itu tidak boleh saling bertemu di malam hari! tidak hanya itu, dikarenakan hujan, pesta terpaksa kami pindahkan ke ruangan anak kelas satu. dan coba tebak, sepupu alicia, june, dan adik darrell, felicity, akhirnya malah ikut berpesta bersama kami! ini satu lagi pelanggaran lainnya. tak hanya itu pesta pun dibubarkan lebih awal karena suara batuk miss potts. sebagai hukuman, darrell dicopot dari jabatannya sebagai ketua kelas dan untuk sementara waktu digantikan oleh sally, sahabat baiknya. biar tahu rasa darrell itu, saya memang tidak pernah suka padanya!

selain clarissa, di kelas empat ini ada 2 anak baru lainnya, si kembar connie dan ruth. walau kembar, penampilan keduanya amat berbeda, dan tidak perlu menjadi jenius untuk mengetahui bahwa connie lah yang dominan di antara mereka berdua. setiap kali ada yang menanyakan sesuatu pada ruth, selalu connie yang menjawabnya, hingga teman2 sekelas menjadi kesal sendiri dan mencoba berbagai cara untuk memancing ruth agar bisa berbicara bagi dirinya sendiri, tapi semuanya sia2 belaka karena ruth seakan membiarkan connie yang menjadi juru bicara bagi mereka berdua.

di kelas empat ini kami juga harus menghadapi ujian kenaikan tingkat yang artinya harus belajar, belajar dan belajar lagi! astagaa.. kasian sekali otak saya ini harus menghapalkan banyak sekali hal yang nantinya tidak berguna juga untuk kehidupan saya seusai sekolah. saya tahu saya ditakdirkan untuk menjadi orang kaya dan terkenal, jadi untuk apa lagi saya belajar, bukan? bagaimana ya cara menghindari ujian ini? cerita clarissa mengenai jantungnya yang lemah, mengilhami saya untuk mengalami hal yang sama. haha, dan ibu pun termakan sandiwara saya sehingga saya dipulangkan sebelum ujian, horee.. untuk apa bersusah payah belajar kalau bisa beristirahat dengan santai di rumah?!

sialnya, ayah tidak sependapat dengan ibu. dan yang membuatnya bertambah marah adalah ketika ia membaca laporan dokter yang telah memeriksa saya dan mengatakan bahwa saya ini sebenarnya baik2 saja, dan penyakit saya itu hanya pura2! membaca surat dokter itu, tanpa ampun ayah mengomeli saya dan dengan segera mengembalikan saya ke malory towers bahkan sebelum pekan ujian dimulai! huaaa.. bagaimana saya akan melalui minggu neraka itu tanpa persiapan sama sekali?!

pastinya saya merasa lega ketika semuanya berakhir. walau pada akhirnya saya kembali harus kehilangan calon teman baik yang potensial karena clarissa lebih memilih bersama dengan bill yang mana keduanya mempunyai kecocokan tentang kuda.

ah sudahlah.. saya jadi bete kalau harus mengingat semua kejadian di kelas empat. banyak yang tidak sempat saya ceritakan di sini karena saya ingin memberikan ruang bagi kalian untuk menikmati sendiri kejadian2 di malory towers dalam buku ini.

akhir kata, tolong.. jangan terlalu membenci saya. saya tidak mengerti mengapa enid blyton sedemikian kejamnya menggambarkan saya dan kejadian2 tidak mengenakkan yang menimpa saja sepanjang enam buku dalam serial malory towers. padahal, apa salah saya terhadap enid? mengapa dia tidak menggambarkan saya sebagai sosok yang lebih menyenangkan hingga banyak yang suka pada saya? suatu hari nanti apabila saya bertemu muka dengan muka dengan enid, saya pasti akan menanyakan hal tersebut padanya.

salam sayang selalu dari saya,

gwendoline

senin 24/2 (8:29 am)

1 comment:

  1. Ngakak maksimal bayangin indah jadi gwendolineee XD tapi beneran deh, emang si gwen ini sebenernya kasian juga. gara2 terlalu dimanja ibunya siiih.... paling kasian pas di buku terakhir ya... pukpuk gwendoline XD

    ReplyDelete

~.thank you for coming.~