five on treasure island
lima sekawan : di pulau harta
enid blyton
gramedia, cetakan ke-18, juli 2008
229 halaman
rabu 24/7 (1:31 pm)
waahh.. ternyata seri lima sekawan itu seru juga yaa! ahahahaha.. ke mana ajee boo, hari giniii baru pertama baca lima sekawan? yaahh.. seperti yang sering dibilang orang, better late than never khan? :p
anywayy.. thanks to my sweet lovely niece yang kemaren sore membawakan buku ini sepulangnya dari sekolah, hasil minjemin dari perpus sekolahnya, ahahahaha.. akhirnyaaa.. udah lama gua minta dipinjemin enid blyton, baru kali ini kesampean! untung aja keponakan gua itu pinter and minjemn seri pertama dari lima sekawan ini jadi gua khan tau asal muasalnya gimana :))
nahh.. siapa ajakah lima sekawan itu? mari berkenalan dengan kakak beradik julian, dick dan anne yang menghabiskan musim liburan mereka di pondok kediaman sepupu yang belum pernah mereka temui selama ini, georgina, yang lebih suka dipanggil george dan bertingkah laku seperti anak laki2 dan menolak untuk merespon bila dipanggil dengan nama aslinya.
george adalah anak tunggal pasangan bibi fanny dan paman quentin, suatu hari ayah ketiga kakak beradik itu bertemu dengan bibi fanny yang mengeluhkan sedikitnya jumlah pengunjung yang menginap di pondokan mereka sehingga pemasukan otomatis berkurang. karena sang ayah tidak berhasil mem-booking liburan untuk ketiga anaknya di daerah pantai tempat mereka biasa berlibur, diusulkanlah agar mereka pergi ke pulau kirrin dan menginap di pondok bibi fanny. ketiga anak tersebut setuju, rasanya mengasyikkan untuk berlibur ke tempat yang baru, ditambah lagi mereka akan bertemu dengan sepupu mereka, seperti apakah anaknya?
awalnya george bersikap kasar dan menjaga jarak, ia memang anak yang sulit bergaul dan lebih senang melakukan segala sesuatunya sendirian. tapi sejak kedatangan ketiga sepupunya itu, perlahan george mulai mau membuka diri dan berbagi apa yang menjadi miliknya, termasuk perahu dayungnya serta mengajak ketiga sepupunya itu di pulau kecil miliknya! tidak banyak yang bisa dilihat di pulau tersebut karena satu2nya bangunan berupa puri yang dulu pernah berdiri megah di atas tanah pulau itu kini hanya tinggal menyisakan reruntuhan, walau ada beberapa ruangan yang masih bagus dan bisa dipakai untuk menginap.
saat pertama kali george mengajak ketiga sepupunya melihat2 pulau pribadinya itu, tentunya tak lupa ia mengajak tim, anjing peliharaan george yang terpaksa dititipkan di kediaman anak nelayan kenalannya karena kedua orangtuanya tidak mau memelihara tim yang hiperaktif dan tidak bisa diam di rumah sementara paman quentin itu butuh ketenangan dalam mengerjakan tugasnya. dikarenakan cuaca buruk, mereka terpaksa mendekam di dalam ruangan kecil yang melindungi mereka dari hujan yang serasa ditumpahkan dari langit. kala sedang bergantian mengambil ranting kering agar perapian yang mereka nyalakan itu tidak padam, julian tertarik melihat ada kapal di dekat teluk yang seolah sedang berjuang melawan keganasan ombak yang mengombang-ambingkannya.
setelah badai mereda, kelima sekawan ini melihat kapal temuan julian dan baru menyadari bahwa kapal itu adalah kapal karam yang sebelumnya diperlihatkan george kepada sepupunya itu dan kapal itu adalah milik kakek buyut george! segera saja anak-anak itu bersemangat ingin menjelajah seisi kapal siapa tau mereka bisa menemukan harta karun karena konon kabarnya kakek buyut george itu menyimpan batangan emas, bayangkan.. paman quentin dan bibi fanny akan jadi kaya raya bila mereka berhasil menemukan emas simpanan kakek buyut george!
tapi tidak ada yang bisa mereka lakukan saat itu karena hari sudah menjelang sore dan mereka harus kembali ke pondokan agar orangtua george tidak kuatir. tapi dengan penuh tekad keempatnya berniat kembali ke pulau keesokan paginya, subuh2 agar bisa melihat2 isi kapal tanpa diganggu siapapun. beruntung mereka berhasil menemukan sebuah peti yang buru2 mereka bawa kembali ke pondokan dan dengan segala upaya berusaha mereka buka namun tidak berhasil. atas usulan anne, julian menjatuhkan peti itu dari ketinggian dan mereka berempat antusias melihat peti itu ternyata berhasil terbuka! sayang beribu sayang, sebelum sempat melihat isinya, paman quentin muncul sambil marah2 lalu mengambil peti itu tanpa mempedulikan protes keras anaknya.
sedih dan marah.. keempat anak ini kemudian merencanakan untuk mengamati keadaan di rumah. kala paman quentin tidur maka mereka yang sedang mendapat giliran jaga akan mengendap2 masuk ke dalam ruangan lalu mengambil peti kakek buyut george tersebut. kesempatan pun datang ketika julian sedang berjaga. dengan sigap ia mengambil peti itu dan membawanya kepada kedua adik dan sepupunya. di dalam peti itu ternyata terdapat kotak timah yang berhasil dibuka george dengan pisau sakunya. di dalam kotak tersebut hanya terdapat beberapa lembar kertas dan sebuah buku bersampul hitam, sama sekali tidak ada batangan emas di dalamnya. anak2 sempat kecewa namun ketika george mengamati lebih lanjut, salah satu kertas yang berupa perkamen yang sudah menguning saking tuanya, dengan semangat ia berseru bahwa peta itu adalah peta puri kirrin miliknya! waahh.. bisa jadi ini memang peta harta karun..
sebenarnya mereka merasa sayang mengembalikan peti itu beserta isinya ke paman quentin namun demi mencegah kemarahannya, mereka terpaksa melakukannya setelah terlebih dulu menyalin peta itu semirip mungkin di kertas. anak2 kemudian bertekad menyelidiki apa benar ada harta karun terpendam di pulau milik george itu? yang membuat mereka jengkel kemudian adalah paman quentin menjual peti harta karun mereka tanpa merasa perlu mengecek isinya!! huaa.. bagaimana jika pembeli peti itu bisa menduga kertas di dalam peti tersebut adalah peta harta karun?! segera saja rencana disusun untuk menginap di pulau kecil itu agar mereka bisa mencari tahu dengan lebih seksama berbekal peta yang mereka miliki. paman quentin yang sedang dalam suasana hati baik mengijinkan mereka menginap, terlebih kabar menggundahkan yang mereka dengar selanjutnya adalah pekan depan pulau itu sudah akan dijual paman quentin kepada pembeli peti harta karun yang berencana membangun hotel di pulau tersebut. tentu saja anak2 tidak ada yang percaya akan hal itu, menurut mereka pastilah si pembeli itu berniat mengambil semua batang emas yang ada!
bibi fanny membekali mereka dengan banyak makanan dan minuman. anak2 telah menyusun daftar mengenai apa yang sekiranya mereka perlukan dan sebisa mungkin membawa semuanya masuk ke dalam perahu. mereka berhasil menemukan sumur tua yang ada di dalam peta dan juga menemukan pintu kayu yang diyakini merupakan tempat kakek buyut george menyimpan hartanya. insiden kecil yang menyebabkan pipi dick berdarah membuatnya serta anne terpaksa harus pergi dari ruang bawah tanah dan meninggalkan george serta julian untuk meneruskan acara mengapak pintu kayu tersebut agar bisa terbuka. ketika berhasil melakukannya, segera saja mereka menemukan bahwa benar di balik pintu tersebut terdapat banyak sekali batangan emas. kegembiraan george dan julian tidak berlangsung lama karena ada 2 orang lain yang mendengar seruan mereka memanggil dick dan anne, dan pengunjung tidak diundang itu tak lain adalah orang yang membeli peti dari paman quentin! nah, jelas sudah mereka memang tidak berniat membangun hotel dan hanya ingin mengeruk harta karun kakek buyut george.
mereka mengurung george dan julian di ruangan tempat batangan emas itu berada dan menyuruh george menulis surat untuk dick dan anne yang akan diantarkan oleh tim. awalnya george bersikeras menolak tapi kedua laki2 itu mengancam akan menembak tim jika perintahnya tidak dilaksanakan. terpaksa george menulis pesan sesuai yang didiktekan salah seorang pria itu. namun di akhir suratnya ia membubuhkan nama georgina sambil berharap kedua sepupunya itu menyadari ada yang tidak beres dalam suratnya itu.
dick yang pertama menyadari ketidakberesan itu dan mengajak anne melihat ke teluk tempat perahu mereka berada dan melihat ada sebuah perahu motor di sana. keduanya mengambil kesimpulan bahwa ada orang lain di sana dan kemungkinan besar mereka menyandera kakak dan sepupu mereka. dick mengajak anne bersembunyi dan tak lama mereka mendengar suara2 pria yang memanggil mereka. kedua pria itu merasa hanya membuang2 waktu saja mencari keberadaan dick dan anne, mereka memutuskan untuk kembali ke darat dan menyiapkan kapal yang lebih besar untuk mengangkut emas2 temuan mereka itu, tak lupa mereka juga mengambil dayung perahu george agar anak2 tersebut tidak bisa kabur.
melalui sumur, dick berhasil menyelamatkan george dan julian lalu keempatnya berembuk langkah apa yang bisa mereka lakukan agar tidak hanya mereka bisa mencegah penjahat2 itu membawa kabur batangan emas milik george namun juga supaya mereka bisa kembali ke darat dengan selamat. rencana disusun, walau tidak bisa terlaksana sempurna sesuai yang diharapkan, anak2 itu beserta tim berhasil kabur dan mengadukan semuanya kepada paman quentin dan bibi fanny yang lalu mengambil langkah lanjutan dengan menghubungi pihak kepolisian dan pengacara untuk mengurus persoalan mengenai pulau mereka yang sedang dalam proses jual beli tersebut.
dan cerita pun berakhir dengan happy ending.
waaahh.. seru dhe mengikuti petualangan lima sekawan ini :)) rasanya menyenangkan membaca sesuatu yang ngga perlu pakai sihir2an, hahahaha.. masih ada satu lagi buku lima sekawan yang dipinjamkan keponakan gua, lagi mikir2, mau lanjut baca itu atau baca buku lainnya dulu yaa karena buku2 pesanan online gua hari ini udah tiba dengan selamat, ahahahaha.. let's see aja dhe buku mana yang lebih memanggil2 untuk dibaca :D
rabu 24/7 (2:19 pm)
waahh.. ternyata seri lima sekawan itu seru juga yaa! ahahahaha.. ke mana ajee boo, hari giniii baru pertama baca lima sekawan? yaahh.. seperti yang sering dibilang orang, better late than never khan? :p
anywayy.. thanks to my sweet lovely niece yang kemaren sore membawakan buku ini sepulangnya dari sekolah, hasil minjemin dari perpus sekolahnya, ahahahaha.. akhirnyaaa.. udah lama gua minta dipinjemin enid blyton, baru kali ini kesampean! untung aja keponakan gua itu pinter and minjemn seri pertama dari lima sekawan ini jadi gua khan tau asal muasalnya gimana :))
nahh.. siapa ajakah lima sekawan itu? mari berkenalan dengan kakak beradik julian, dick dan anne yang menghabiskan musim liburan mereka di pondok kediaman sepupu yang belum pernah mereka temui selama ini, georgina, yang lebih suka dipanggil george dan bertingkah laku seperti anak laki2 dan menolak untuk merespon bila dipanggil dengan nama aslinya.
george adalah anak tunggal pasangan bibi fanny dan paman quentin, suatu hari ayah ketiga kakak beradik itu bertemu dengan bibi fanny yang mengeluhkan sedikitnya jumlah pengunjung yang menginap di pondokan mereka sehingga pemasukan otomatis berkurang. karena sang ayah tidak berhasil mem-booking liburan untuk ketiga anaknya di daerah pantai tempat mereka biasa berlibur, diusulkanlah agar mereka pergi ke pulau kirrin dan menginap di pondok bibi fanny. ketiga anak tersebut setuju, rasanya mengasyikkan untuk berlibur ke tempat yang baru, ditambah lagi mereka akan bertemu dengan sepupu mereka, seperti apakah anaknya?
awalnya george bersikap kasar dan menjaga jarak, ia memang anak yang sulit bergaul dan lebih senang melakukan segala sesuatunya sendirian. tapi sejak kedatangan ketiga sepupunya itu, perlahan george mulai mau membuka diri dan berbagi apa yang menjadi miliknya, termasuk perahu dayungnya serta mengajak ketiga sepupunya itu di pulau kecil miliknya! tidak banyak yang bisa dilihat di pulau tersebut karena satu2nya bangunan berupa puri yang dulu pernah berdiri megah di atas tanah pulau itu kini hanya tinggal menyisakan reruntuhan, walau ada beberapa ruangan yang masih bagus dan bisa dipakai untuk menginap.
saat pertama kali george mengajak ketiga sepupunya melihat2 pulau pribadinya itu, tentunya tak lupa ia mengajak tim, anjing peliharaan george yang terpaksa dititipkan di kediaman anak nelayan kenalannya karena kedua orangtuanya tidak mau memelihara tim yang hiperaktif dan tidak bisa diam di rumah sementara paman quentin itu butuh ketenangan dalam mengerjakan tugasnya. dikarenakan cuaca buruk, mereka terpaksa mendekam di dalam ruangan kecil yang melindungi mereka dari hujan yang serasa ditumpahkan dari langit. kala sedang bergantian mengambil ranting kering agar perapian yang mereka nyalakan itu tidak padam, julian tertarik melihat ada kapal di dekat teluk yang seolah sedang berjuang melawan keganasan ombak yang mengombang-ambingkannya.
setelah badai mereda, kelima sekawan ini melihat kapal temuan julian dan baru menyadari bahwa kapal itu adalah kapal karam yang sebelumnya diperlihatkan george kepada sepupunya itu dan kapal itu adalah milik kakek buyut george! segera saja anak-anak itu bersemangat ingin menjelajah seisi kapal siapa tau mereka bisa menemukan harta karun karena konon kabarnya kakek buyut george itu menyimpan batangan emas, bayangkan.. paman quentin dan bibi fanny akan jadi kaya raya bila mereka berhasil menemukan emas simpanan kakek buyut george!
tapi tidak ada yang bisa mereka lakukan saat itu karena hari sudah menjelang sore dan mereka harus kembali ke pondokan agar orangtua george tidak kuatir. tapi dengan penuh tekad keempatnya berniat kembali ke pulau keesokan paginya, subuh2 agar bisa melihat2 isi kapal tanpa diganggu siapapun. beruntung mereka berhasil menemukan sebuah peti yang buru2 mereka bawa kembali ke pondokan dan dengan segala upaya berusaha mereka buka namun tidak berhasil. atas usulan anne, julian menjatuhkan peti itu dari ketinggian dan mereka berempat antusias melihat peti itu ternyata berhasil terbuka! sayang beribu sayang, sebelum sempat melihat isinya, paman quentin muncul sambil marah2 lalu mengambil peti itu tanpa mempedulikan protes keras anaknya.
sedih dan marah.. keempat anak ini kemudian merencanakan untuk mengamati keadaan di rumah. kala paman quentin tidur maka mereka yang sedang mendapat giliran jaga akan mengendap2 masuk ke dalam ruangan lalu mengambil peti kakek buyut george tersebut. kesempatan pun datang ketika julian sedang berjaga. dengan sigap ia mengambil peti itu dan membawanya kepada kedua adik dan sepupunya. di dalam peti itu ternyata terdapat kotak timah yang berhasil dibuka george dengan pisau sakunya. di dalam kotak tersebut hanya terdapat beberapa lembar kertas dan sebuah buku bersampul hitam, sama sekali tidak ada batangan emas di dalamnya. anak2 sempat kecewa namun ketika george mengamati lebih lanjut, salah satu kertas yang berupa perkamen yang sudah menguning saking tuanya, dengan semangat ia berseru bahwa peta itu adalah peta puri kirrin miliknya! waahh.. bisa jadi ini memang peta harta karun..
sebenarnya mereka merasa sayang mengembalikan peti itu beserta isinya ke paman quentin namun demi mencegah kemarahannya, mereka terpaksa melakukannya setelah terlebih dulu menyalin peta itu semirip mungkin di kertas. anak2 kemudian bertekad menyelidiki apa benar ada harta karun terpendam di pulau milik george itu? yang membuat mereka jengkel kemudian adalah paman quentin menjual peti harta karun mereka tanpa merasa perlu mengecek isinya!! huaa.. bagaimana jika pembeli peti itu bisa menduga kertas di dalam peti tersebut adalah peta harta karun?! segera saja rencana disusun untuk menginap di pulau kecil itu agar mereka bisa mencari tahu dengan lebih seksama berbekal peta yang mereka miliki. paman quentin yang sedang dalam suasana hati baik mengijinkan mereka menginap, terlebih kabar menggundahkan yang mereka dengar selanjutnya adalah pekan depan pulau itu sudah akan dijual paman quentin kepada pembeli peti harta karun yang berencana membangun hotel di pulau tersebut. tentu saja anak2 tidak ada yang percaya akan hal itu, menurut mereka pastilah si pembeli itu berniat mengambil semua batang emas yang ada!
bibi fanny membekali mereka dengan banyak makanan dan minuman. anak2 telah menyusun daftar mengenai apa yang sekiranya mereka perlukan dan sebisa mungkin membawa semuanya masuk ke dalam perahu. mereka berhasil menemukan sumur tua yang ada di dalam peta dan juga menemukan pintu kayu yang diyakini merupakan tempat kakek buyut george menyimpan hartanya. insiden kecil yang menyebabkan pipi dick berdarah membuatnya serta anne terpaksa harus pergi dari ruang bawah tanah dan meninggalkan george serta julian untuk meneruskan acara mengapak pintu kayu tersebut agar bisa terbuka. ketika berhasil melakukannya, segera saja mereka menemukan bahwa benar di balik pintu tersebut terdapat banyak sekali batangan emas. kegembiraan george dan julian tidak berlangsung lama karena ada 2 orang lain yang mendengar seruan mereka memanggil dick dan anne, dan pengunjung tidak diundang itu tak lain adalah orang yang membeli peti dari paman quentin! nah, jelas sudah mereka memang tidak berniat membangun hotel dan hanya ingin mengeruk harta karun kakek buyut george.
mereka mengurung george dan julian di ruangan tempat batangan emas itu berada dan menyuruh george menulis surat untuk dick dan anne yang akan diantarkan oleh tim. awalnya george bersikeras menolak tapi kedua laki2 itu mengancam akan menembak tim jika perintahnya tidak dilaksanakan. terpaksa george menulis pesan sesuai yang didiktekan salah seorang pria itu. namun di akhir suratnya ia membubuhkan nama georgina sambil berharap kedua sepupunya itu menyadari ada yang tidak beres dalam suratnya itu.
dick yang pertama menyadari ketidakberesan itu dan mengajak anne melihat ke teluk tempat perahu mereka berada dan melihat ada sebuah perahu motor di sana. keduanya mengambil kesimpulan bahwa ada orang lain di sana dan kemungkinan besar mereka menyandera kakak dan sepupu mereka. dick mengajak anne bersembunyi dan tak lama mereka mendengar suara2 pria yang memanggil mereka. kedua pria itu merasa hanya membuang2 waktu saja mencari keberadaan dick dan anne, mereka memutuskan untuk kembali ke darat dan menyiapkan kapal yang lebih besar untuk mengangkut emas2 temuan mereka itu, tak lupa mereka juga mengambil dayung perahu george agar anak2 tersebut tidak bisa kabur.
melalui sumur, dick berhasil menyelamatkan george dan julian lalu keempatnya berembuk langkah apa yang bisa mereka lakukan agar tidak hanya mereka bisa mencegah penjahat2 itu membawa kabur batangan emas milik george namun juga supaya mereka bisa kembali ke darat dengan selamat. rencana disusun, walau tidak bisa terlaksana sempurna sesuai yang diharapkan, anak2 itu beserta tim berhasil kabur dan mengadukan semuanya kepada paman quentin dan bibi fanny yang lalu mengambil langkah lanjutan dengan menghubungi pihak kepolisian dan pengacara untuk mengurus persoalan mengenai pulau mereka yang sedang dalam proses jual beli tersebut.
dan cerita pun berakhir dengan happy ending.
waaahh.. seru dhe mengikuti petualangan lima sekawan ini :)) rasanya menyenangkan membaca sesuatu yang ngga perlu pakai sihir2an, hahahaha.. masih ada satu lagi buku lima sekawan yang dipinjamkan keponakan gua, lagi mikir2, mau lanjut baca itu atau baca buku lainnya dulu yaa karena buku2 pesanan online gua hari ini udah tiba dengan selamat, ahahahaha.. let's see aja dhe buku mana yang lebih memanggil2 untuk dibaca :D
rabu 24/7 (2:19 pm)
eh saya juga blum pernah baca loh huhuhu..
ReplyDeletelhoo, ada temennya juga toh ternyata, hahahaha :D
Deletewaah.. selamat membaca ya..
Deleteaku kalau baca lima sekawan bawaannya jadi pingin piknik ama makan hihihihi
hahaha.. betul tuhh.. makanannya suka bikin mupeng :))
Delete