the invention of hugo cabret
brian selznick
mizan, cetakan 1, januari 2012
535 halaman
selasa 23/7 (11:31 am)
beberapa waktu terakhir itu kok gua tiba2 jadi pengen baca nih buku, jadilah meluncur ke gramedia tapi udah ke beberapa cabang ehh stok nih buku udah pada ngga ada, terakhir ngecek di sms (gua baru tau lho kalau ngecek stok buku gramed itu bisa juga ngecek buku2 di cabang lainnya! lumayan praktis juga :p), di jakarta itu yang masih ada nih buku hanyalah di pluit village, itu juga hanya tersisa satu buku aja. waahh, tuh mal khan lumayan jauuh dari tempat gua, hikss..
so, iseng2 gua berpaling ke toko buku online, and tadaa. surprise2, ngga hanya gua bisa menemukan nih buku tapi juga lagi banting harga boo, huahahahahaha :)) soo.. walaupun cerita si hugo ini sebenernya ngga terlalu memukau atau bagaimana sekalipun, nih buku tetap mempunyai arti spesial buat gua karena nih buku kembali mengingatkan betapa seringkali ketika kita ngga mendapatkan apa yang kita inginkan pada saat kita menginginkannya, Tuhan itu udah mempersiapkan yang lebih baik, asalkan kita mau sabar menunggu ;)
anywayy.. mari masuk ke cerita mengenai bukunya.
siapakah hugo cabret itu? bocah sebatang kara yang tinggal bersama pamannya di stasiun terpaksa harus kembali hidup seorang diri setelah sang paman suatu hari pergi dan tidak lagi pernah kembali. sebelum tinggal bersama pamannya itu, hugo tinggal bersama ayahnya yang memiliki toko jam dan bekerja paruh waktu di sebuah museum untuk memperbaiki jam2 di sana. suatu hari secara tidak sengaja di loteng museum, ayah hugo menemukan sebuah automaton. apakah automaton itu? sebuah patung berputar, semacam kotak musik tapi lebih rumit. automaton yang ditemukan ayah hugo itu kalau bisa berfungsi dengan benar maka automaton ini bisa menulis! sayang, ayah hugo menemukannya dalam keadaan berkarat dan terlalu rusak. tapi ayah hugo bertekad memperbaikinya, ia sering menghabiskan waktu di loteng museum itu sambil mencatat tiap bagian automaton dan langkah2 yang telah dilakukannya untuk menjadikan automaton itu kembali berfungsi.
suatu malam seorang satpam mengunci museum tersebut, lupa bahwa ayah hugo sedang asyik memperbaiki automaton itu. malang sungguh malang, terjadi kebakaran yang menghanguskan seluruh museum dan ayah hugo pun tidak tertolong. demikian mengnapa hugo akhirnya tinggal bersama pamannya. hugo masih menyimpan buku tua tempat ayahnya menyimpan informasi tentang automaton itu. suatu hari kala hugo menelusuri kembali daerah museum itu, matanya tertumbuk pada automaton yang hangus terbakar itu. hugo membawanya ke tempat tinggal pamannya lalu berusaha memperbaikinya dengan mencuri sparepart-nya di toko mainan milik seorang kakek tua yang suatu hari menangkap basah hugo sedang mencuri mainan miliknya lalu mengambil buku tua hugo dan menahannya walaupun hugo telah memohon agar kakek itu mengembalikannya.
anak angkat si kakek, isabelle, membantu hugo memperoleh kembali buku itu dan ketika hugo selesai memperbaiki automaton itu dan berkat kunci hati yang dimiliki isabelle, keduanya dengan takjub memandang automaton itu mulai bekerja, ternyata bukan tulisan yang dihasilkannya melainkan sebuah gambar dan terakhir ia membubuhkan nama georges melies yang ternyata adalah nama sang kakek! siapakah sang kakek sebenarnya? kenapa automaton itu menggoreskan tanda tangannya? misteri demi misteri mulai terkuak. silahkan dinikmati sendiri ceritanya, hahaha :))
kalau menilai buku ini semata dari jalan ceritanya saja, mungkin gua hanya akan menyematkan 2 ataupun 3 bintang aja, karena ceritanya, hmm.. apa yaa.. kurang berkesan kali yaa.. gua ngga ngerti kenapa si kakek pas pertama kali melihat gambar automaton di buku tuanya hugo itu kok serasa kaya melihat hantu ya? gua ngerti kalau si kakek mungkin ingin mengubur masa lalunya sebagai pesulap dan pembuat film, tapii.. apa yaa? kayanya hal yang melatarbelakangi penguburannya itu kurang traumatis.. sementara reaksinya itu seolah2 automaton-nya itu udah melakukan hal2 yang buruk atau gimana githuu..
tapi untunglah ada sketsa2 yang memukau yang menghiasi, hmm.. ngga tepat juga dibilang menghiasi karena memang gambar2nya itu bukan sekedar hiasan ataupun tempelan belaka melainkan menjadi bagian dalam penceritaan itu sendiri, nahh.. cara yang menarik untuk menikmati sebuah cerita yang berbeda cita rasa dari buku2 lain yang pernah dibaca :D
untuk ituu.. gua memberikan 4 bintang untuk hugo cabret.. nah, sekarang jadi pengen nonton filmnya dhe :p
selasa 23/7 (12:10 pm)
so, iseng2 gua berpaling ke toko buku online, and tadaa. surprise2, ngga hanya gua bisa menemukan nih buku tapi juga lagi banting harga boo, huahahahahaha :)) soo.. walaupun cerita si hugo ini sebenernya ngga terlalu memukau atau bagaimana sekalipun, nih buku tetap mempunyai arti spesial buat gua karena nih buku kembali mengingatkan betapa seringkali ketika kita ngga mendapatkan apa yang kita inginkan pada saat kita menginginkannya, Tuhan itu udah mempersiapkan yang lebih baik, asalkan kita mau sabar menunggu ;)
anywayy.. mari masuk ke cerita mengenai bukunya.
siapakah hugo cabret itu? bocah sebatang kara yang tinggal bersama pamannya di stasiun terpaksa harus kembali hidup seorang diri setelah sang paman suatu hari pergi dan tidak lagi pernah kembali. sebelum tinggal bersama pamannya itu, hugo tinggal bersama ayahnya yang memiliki toko jam dan bekerja paruh waktu di sebuah museum untuk memperbaiki jam2 di sana. suatu hari secara tidak sengaja di loteng museum, ayah hugo menemukan sebuah automaton. apakah automaton itu? sebuah patung berputar, semacam kotak musik tapi lebih rumit. automaton yang ditemukan ayah hugo itu kalau bisa berfungsi dengan benar maka automaton ini bisa menulis! sayang, ayah hugo menemukannya dalam keadaan berkarat dan terlalu rusak. tapi ayah hugo bertekad memperbaikinya, ia sering menghabiskan waktu di loteng museum itu sambil mencatat tiap bagian automaton dan langkah2 yang telah dilakukannya untuk menjadikan automaton itu kembali berfungsi.
suatu malam seorang satpam mengunci museum tersebut, lupa bahwa ayah hugo sedang asyik memperbaiki automaton itu. malang sungguh malang, terjadi kebakaran yang menghanguskan seluruh museum dan ayah hugo pun tidak tertolong. demikian mengnapa hugo akhirnya tinggal bersama pamannya. hugo masih menyimpan buku tua tempat ayahnya menyimpan informasi tentang automaton itu. suatu hari kala hugo menelusuri kembali daerah museum itu, matanya tertumbuk pada automaton yang hangus terbakar itu. hugo membawanya ke tempat tinggal pamannya lalu berusaha memperbaikinya dengan mencuri sparepart-nya di toko mainan milik seorang kakek tua yang suatu hari menangkap basah hugo sedang mencuri mainan miliknya lalu mengambil buku tua hugo dan menahannya walaupun hugo telah memohon agar kakek itu mengembalikannya.
anak angkat si kakek, isabelle, membantu hugo memperoleh kembali buku itu dan ketika hugo selesai memperbaiki automaton itu dan berkat kunci hati yang dimiliki isabelle, keduanya dengan takjub memandang automaton itu mulai bekerja, ternyata bukan tulisan yang dihasilkannya melainkan sebuah gambar dan terakhir ia membubuhkan nama georges melies yang ternyata adalah nama sang kakek! siapakah sang kakek sebenarnya? kenapa automaton itu menggoreskan tanda tangannya? misteri demi misteri mulai terkuak. silahkan dinikmati sendiri ceritanya, hahaha :))
kalau menilai buku ini semata dari jalan ceritanya saja, mungkin gua hanya akan menyematkan 2 ataupun 3 bintang aja, karena ceritanya, hmm.. apa yaa.. kurang berkesan kali yaa.. gua ngga ngerti kenapa si kakek pas pertama kali melihat gambar automaton di buku tuanya hugo itu kok serasa kaya melihat hantu ya? gua ngerti kalau si kakek mungkin ingin mengubur masa lalunya sebagai pesulap dan pembuat film, tapii.. apa yaa? kayanya hal yang melatarbelakangi penguburannya itu kurang traumatis.. sementara reaksinya itu seolah2 automaton-nya itu udah melakukan hal2 yang buruk atau gimana githuu..
tapi untunglah ada sketsa2 yang memukau yang menghiasi, hmm.. ngga tepat juga dibilang menghiasi karena memang gambar2nya itu bukan sekedar hiasan ataupun tempelan belaka melainkan menjadi bagian dalam penceritaan itu sendiri, nahh.. cara yang menarik untuk menikmati sebuah cerita yang berbeda cita rasa dari buku2 lain yang pernah dibaca :D
untuk ituu.. gua memberikan 4 bintang untuk hugo cabret.. nah, sekarang jadi pengen nonton filmnya dhe :p
selasa 23/7 (12:10 pm)
Filmnya kereen :) Lumayanlah, penggarapannya bagus.
ReplyDeleteWah, ngerasain banget tuh gimana ketika ngincer sebuah buku dan susah didapet trus pas dapet senengnya bukan main hahaha.
wahh.. jadi pengen nyari dvd-nya nih :D yoii.. bener bangets, senang ya kalau berhasil ngedapatin buku incaran :))
ReplyDeleteAku kejadian dulu pas nyari buku The Boy in the Striped Pyjamas. Sampe-sampe minta tolong operator tobuk untuk dicariin dan disimpenin begitu tahu stoknya cuma 2. Begitu kesana, "oh yang tadi telp ya mas." hwaah seneng banget hehehe.
ReplyDeletehaha.. syukurlah berhasil mendapatkan buku yang diinginkan yaa :) and operatornya itu baik tuh nyimpenin buku yang di-mau karena kadang khan iya2 aja pas ditelpon tapi pas disamperi taunya ga disimpenin!
ReplyDelete