Monday, July 22, 2013

surat untuk raja

de brief voor de koning
surat untuk raja
tonke dragt
pena wormer, november 2007
516 halaman


senin 22/7 (6:44 pm)

mari berkenalan dengan tiuri, pemuda berusia enam belas tahun yang tinggal selangkah lagi akan dilantik menjadi ksatria kerajaan dagonaut.

malam itu tiuri bersama dengan keempat calon ksatria lainnya sedang menjalani satu cobaan pamungkas untuk dinilai kelayakannya menjadi ksatria raja. selama dua puluh empat jam mereka puasa makan dan minum, di samping itu mereka juga tidak boleh berbicara satu dengan lainnya.

pada saat berjaga di kapel di luar tembok kota , mereka perlu merenungkan apa artinya menjadi seorang ksatria, siapkah mereka mengabdi pada raja, bersikap jujur dan  setia, suka menolong dan berjuang membela kebenaran. dari ksatria yang dulu diabdinya, tiuri pernah mendengar kadang ada orang suruhan yang diutus mengetuk pintu kapel sekedar untuk melihat aeberapa patuh para calon ksatria yang sedang diuji dalam mentaati perintah raja.


tapi malam itu, ketika mendengar seseorang membisikkan perrmintaan tolong, hati tiuri pun terusik dan ia meninggalkan kapel itu walau menyadari bahwa itu artinya ia telah melanggar peraturan dan tidak akan dilantik menjadi ksatria. orang tak dikenal itu meminta tiuri menyampaikan amplop bersegel untuk diserahkan pada ksatria hitam laskar perisai putih, ia juga memberitahu kalimat sandi baik berupa pertanyaan maupun jawaban untuk memastikan tiuri menyerahkan surat itu ke orang yang benar lalu ia menghilang.

tiuri tidak mempunyai pilihan lain jadilah ia berangkat menunggang kuda di tempat seperti yang dikatakan orang itu, namun yang tidak diberitahukannya pada tiuri adalah bahwa kuda itu bukanlah miliknya melainkan milik seorang petani yang menyadari ada pencuri uang berusaha membawa kabur kudanya. tiuri mempercepat laju kudanya dan masuk ke dalam hutan.

tiuri berhasil menemukan ksatria hitam laskar perisai putih, hanya saja tidak disangkanya sang ksatria sedang dalam keadaan sekarat! ksatria hitam perisai putih itu sempat menceritakan bahwa ia dikepung pasukan perisai merah yang mengepung lalu mengeroyoknya. mengetahui tiuri membawa surat untuk raja, sang ksatria lalu menyerahkan beban yang seharusnya ia pikul ke pundak tiuri, ia juga menyerahkan cincinnya untuk dibawa tiuri yang diharapkan dapat memudahkannya dalam perjalanan menuju kerajaan unawean. sang ksatria membuat tiuri berjanji untuk tidak memberitahu misinya itu pada siapapun dan hanya dalam keadaan terdesak sajalah baru tiuri boleh membuka segel surat itu dan menghapalkan isinya lalu menghancurkan surat itu agar tidak jatuh ke tangan musuh.

tiuri menunggangi kuda hitam sang ksatria dan memulai perjalanan menuju pegunungan untuk menemui petapa seperti yang diperintahkan sang ksatria. sepanjang perjalanan menuju kerajaan unawean, tiuri menemui beragam rintangan, mulai dari pasukan pengendara perisai merah yang mengincar dirinya dan berusaha sebisa mungkin agar tiuri gagal dalam menjalankan tugasnya, belum lagi pasukan pengendara kelabu juga turut memburunya karena mereka berniat membalaskan dendam kematian sang ksatria yang menurut rumor dibunuh oleh pemuda berciri2 seperti tiuri!

namun tidak hanya kejadian buruk yang membayangi perjalanan tiuri karena di tempat sang petapa justru ia menemukan sahabat baru yang setia menemaninya menuju kerajaan unawean. namanya piak, usianya empat belas tahun dan hanya kepada dialah tiuri mempercayakan rahasia yang selama ini disimpannya sendiri, bahkan ketika tiuri terpaksa membuka segel dan menghapalkan isi surat, ia juga membaginya degan piak, agar bila ia gagal menyampaikan pesan itu ke raja, piak bisa meneruskan misi yang diemban tiuri.

pertolongan serta halangan datang silih berganti. melalui berbagai lika liku, akhirnya tiuri berhasil menyampaikan pesan itu ke raja. tugas selesai, saatnya kembali ke kerajan dagonaut dan berharap raja masih mau melantiknya menjadi ksatria walaupun ia telah kabur dari kapel hanya beberapa jam sebelum masa percobaannya berakhir.

berhasilkah tiuri menjadi ksatria? apa sebenarnya isi surat itu? siapa dalang pembunuhan terhadap sang ksatria?
 semua pertanyaan aman terjawab kalau kalian baca bukunya, hahaha :))

i lovee this book! walau gua ngga menganugerahinya dengan bintang maksimum, tetap aja gua menyukai ceritanya.

dan mengenai beberapa kata ga lazim yang memang terasa aneh karena ngga biasa dibaca dalam cerita, i still kinda like it.. karena jadi memperkental nuansa bahwa kisah tiuri ini ada pada jaman dan tempat yang berbeda :p

and untuk ukuran buku yang lumayan tebal, karena ceritanya mengalir dan bikin penasaran akan apa yang dihadapi tiuri selanjutnya jadinya ga berasa aja membaca lembar demi lembar sampai tau2 lhoo kok udah selesai petualangannya, hahahaha :))

mungkin karena gua besar dengan melahap cerita2 enid blyton dan buku2 anak lainnya yang kebanyakan mengedepankan cerita mengenai keluarga, petualangan ataupun kehidupan berasrama, jadi gua berasa cocok2 aja membaca cerita2 macam surat untuk raja gini ^o^

dan alur yang lambat, hahaha.. gua juga lebih senang baca yang kejadiannya itu terjadi dalam rentang waktu yang cukup lama. gua kurang bisa menikmati cerita yang dalam seminggu aja udah ada beragam kejadian seru, uber2an dan menegangkan terus tamat dhe :p soalnya that kind of hectic life itu jauuh bangets dari kehidupan gua sehari2 jadi kurang bisa meresapi, hahaha..

anywayy.. 4 bintang buat surat untuk raja ;)

senin 22/7 (8:01 pm)

No comments:

Post a Comment

~.thank you for coming.~