kesalahan2 yang tidak diketahui dalam hidup kita
chitra banerjee divakaruni
gramedia, februari 2010
259 halaman
selasa 16/7 (5:37 am)
dari keterangan yang ada di bagian belakang sampul, gua tau kalau buku ini merupakan kumpulan cerita pendek, hanya saja gua awalnya mikir "the unknown errors of our lives' itu sendiri adalah tema umum yang merupakan 'nyawa' keseluruhan cerita, ga taunya itu juga judul salah satu cerita pendek di buku ini :p
ada 9 cerita yang termuat dalam buku yang berakhir di halaman ke-259 ini. berikut judul2 ceritanya :
* nyonya dutta menulis surat
* kecerdasan benda-benda liar
* kehidupan orang-orang asing
* cinta seorang pria baik
* apa yang diketahui tubuh
* anak-anak yang terlupakan
* masa kaktus berbunga
* kesalahan-kesalahan yang tidak diketahui dalam hidup kita
* nama-nama bintang dalam bahasa bengali
walau 'kesalahan2 yang tidak diketahui dalam hidup kita' yany dipilih sebagai judul buku, buat gua cerita yang meninggalkan kesan paling mendalam justru 'nyonya dutta menulis surat' yang berkisah mengenai nyonya dutta yang terbang sari calcutta untuk tinggal bersama dengan keluarga anak lelakinya.
lain lubuk lain belalang, demikian juga amerika jelas berbeda dengan india, zda banyak hal yang biasa nyonya dutta lakukan di negeri asalnya yang tidak bisa dilakukan di amerika sini, di antaranya menjemur pakaian dengan cara menggantungnya di atas pagar kayu walau sudah diwanti2 oleh menantu perempuannya agar tidak melakukan hal itu demi menghindari omongan tidak mengenakkan dari tetangga.
menantu perempuan yang awalnya menerima dengan tangan terbuka kedatangan mertuanya untuk tinggal bersama mereka, lama kelamaan mulai merasa 'gerah' karena merasa nyonya dutta menguasai dapur yang membuatnya tidak lagi leluasa berada di rumahnya sendiri. nyonya dutta memang gemar memasak dan bertekad menyajikan hidangan sehat untuk keluarga yang disayanginya namun menantunya hanya melihat tumpukan lemak dan kolesterol dalam masakan yang dibuat dengan penuh cinta.
pertanyaan nyonya basu mengenai apakah dirinya bahagia di amerika membuat nyonya dutta mengalami dilema, karena di satu sisi ia senang bisa berada dekat dengan anak lelakinya namun di lain pihak, perbedaan budaya yang ada terkadang membuat nyonya dutta mengalami benturan2 yang tidak terhindarkan, semisal ketika anak lelakinya melipat pakaian2 dalam istrinya sementara di mata nyonya dutta, perbuatan itu adalah tabu.
'kehidupan orang2 asing' juga membuat merenung ketika kita dipertemukan dengan tokoh nyonya das yang berdasar gunjingan para peziarah dapat disimpulkan bahwa hidupnya dinaungi bintang kesialan. berasa rada ironis ya betapa para peziarah yang sedang dalam perjalanan spiritual justru membahas kesialan demi kesialan yang dialami salah satu dari anggota rombongan yang sebenarnya sedang mencari hal yang sama dengan mereka.
'cinta seorang pria baik' berkisah tentang seorang perempuan yang menyimpan 'dendam' pada ayah yang meniggalkannya dan ibunya. ada satu kalimat di cerita ini yang menyentuh bangets buat gua, "di bawah pengamatan mereka yang cermat aku menyusut, bukan peri jahat, tetapi remaja tanggung sekali lagi, yang ditinggal karena aku tidak cukup berharga untuk dibawa serta." (halaman 115)
entah kenapa kalimat itu membuat gua teringat akan episode2 di oprah ataupun film2 yang pernah gua tonton menyoal anak yang orang tuanya bercerai. sedikit banyak mungkin rasa itu hadir dalam diri sang anak yang orang tuanya memilih untuk memutus tali pernikahan dan menjalani hidup yang terpisah satu dengan yang lainnya. kalau anaknya ikut si ibu, dia mungkin bertanya2 apakah ayahnya tidak cukup menyayanginya hingga mau memperjuangkannya agar bisa hidup bersamanya, demikian juga sebaliknya. atau malah yang lebih parah itu kalau baik ayah maupun ibunya malah saling melempar tanggung jawab dan berharap pihak yang lain yang akan merawat anak2 dari pernikahan mereka.
dalam cerita 'apa yang diketahui tubuh' juga i find some kind of irony dalam kalimat "cinta yang menyelamatkan aku" (halaman 137) hanya saja ketika aparna mengatakannya, ia tidak yakin kalimat itu dimaksudkannya untuk suami ataupun anaknya. untung saja pada akhirnya aparna menyadari apa yang penting dan tidak membiarkan rasa yang dulu pernah hadir dalam hatinya terhadap dokter yang menyelamatkannya bertumbuh kembang dan berlanjut menuju perselingkuhan.
yang paling gua ga ngerti dalam buku ini adalah cerita terakhir, 'nama2 bintang dalam bahasa bengali'.
but anyway, overall cerita ini boleh lah dibaca untuk menambah pengetahuan tentang beragam hal yang dialami perempuan dengan tradisi dan budaya yang berbeda, dan mungkin ada keterkejutan ketika menemui bahwa di balik segala perbedaan yang ada, kita bisa menemukan wajah diri kita dalam salah satu tokoh yang diceritakan ;)
3 bintang.
selasa 16/7 (7:16 am)
dari keterangan yang ada di bagian belakang sampul, gua tau kalau buku ini merupakan kumpulan cerita pendek, hanya saja gua awalnya mikir "the unknown errors of our lives' itu sendiri adalah tema umum yang merupakan 'nyawa' keseluruhan cerita, ga taunya itu juga judul salah satu cerita pendek di buku ini :p
ada 9 cerita yang termuat dalam buku yang berakhir di halaman ke-259 ini. berikut judul2 ceritanya :
* nyonya dutta menulis surat
* kecerdasan benda-benda liar
* kehidupan orang-orang asing
* cinta seorang pria baik
* apa yang diketahui tubuh
* anak-anak yang terlupakan
* masa kaktus berbunga
* kesalahan-kesalahan yang tidak diketahui dalam hidup kita
* nama-nama bintang dalam bahasa bengali
walau 'kesalahan2 yang tidak diketahui dalam hidup kita' yany dipilih sebagai judul buku, buat gua cerita yang meninggalkan kesan paling mendalam justru 'nyonya dutta menulis surat' yang berkisah mengenai nyonya dutta yang terbang sari calcutta untuk tinggal bersama dengan keluarga anak lelakinya.
lain lubuk lain belalang, demikian juga amerika jelas berbeda dengan india, zda banyak hal yang biasa nyonya dutta lakukan di negeri asalnya yang tidak bisa dilakukan di amerika sini, di antaranya menjemur pakaian dengan cara menggantungnya di atas pagar kayu walau sudah diwanti2 oleh menantu perempuannya agar tidak melakukan hal itu demi menghindari omongan tidak mengenakkan dari tetangga.
menantu perempuan yang awalnya menerima dengan tangan terbuka kedatangan mertuanya untuk tinggal bersama mereka, lama kelamaan mulai merasa 'gerah' karena merasa nyonya dutta menguasai dapur yang membuatnya tidak lagi leluasa berada di rumahnya sendiri. nyonya dutta memang gemar memasak dan bertekad menyajikan hidangan sehat untuk keluarga yang disayanginya namun menantunya hanya melihat tumpukan lemak dan kolesterol dalam masakan yang dibuat dengan penuh cinta.
pertanyaan nyonya basu mengenai apakah dirinya bahagia di amerika membuat nyonya dutta mengalami dilema, karena di satu sisi ia senang bisa berada dekat dengan anak lelakinya namun di lain pihak, perbedaan budaya yang ada terkadang membuat nyonya dutta mengalami benturan2 yang tidak terhindarkan, semisal ketika anak lelakinya melipat pakaian2 dalam istrinya sementara di mata nyonya dutta, perbuatan itu adalah tabu.
'kehidupan orang2 asing' juga membuat merenung ketika kita dipertemukan dengan tokoh nyonya das yang berdasar gunjingan para peziarah dapat disimpulkan bahwa hidupnya dinaungi bintang kesialan. berasa rada ironis ya betapa para peziarah yang sedang dalam perjalanan spiritual justru membahas kesialan demi kesialan yang dialami salah satu dari anggota rombongan yang sebenarnya sedang mencari hal yang sama dengan mereka.
'cinta seorang pria baik' berkisah tentang seorang perempuan yang menyimpan 'dendam' pada ayah yang meniggalkannya dan ibunya. ada satu kalimat di cerita ini yang menyentuh bangets buat gua, "di bawah pengamatan mereka yang cermat aku menyusut, bukan peri jahat, tetapi remaja tanggung sekali lagi, yang ditinggal karena aku tidak cukup berharga untuk dibawa serta." (halaman 115)
entah kenapa kalimat itu membuat gua teringat akan episode2 di oprah ataupun film2 yang pernah gua tonton menyoal anak yang orang tuanya bercerai. sedikit banyak mungkin rasa itu hadir dalam diri sang anak yang orang tuanya memilih untuk memutus tali pernikahan dan menjalani hidup yang terpisah satu dengan yang lainnya. kalau anaknya ikut si ibu, dia mungkin bertanya2 apakah ayahnya tidak cukup menyayanginya hingga mau memperjuangkannya agar bisa hidup bersamanya, demikian juga sebaliknya. atau malah yang lebih parah itu kalau baik ayah maupun ibunya malah saling melempar tanggung jawab dan berharap pihak yang lain yang akan merawat anak2 dari pernikahan mereka.
dalam cerita 'apa yang diketahui tubuh' juga i find some kind of irony dalam kalimat "cinta yang menyelamatkan aku" (halaman 137) hanya saja ketika aparna mengatakannya, ia tidak yakin kalimat itu dimaksudkannya untuk suami ataupun anaknya. untung saja pada akhirnya aparna menyadari apa yang penting dan tidak membiarkan rasa yang dulu pernah hadir dalam hatinya terhadap dokter yang menyelamatkannya bertumbuh kembang dan berlanjut menuju perselingkuhan.
yang paling gua ga ngerti dalam buku ini adalah cerita terakhir, 'nama2 bintang dalam bahasa bengali'.
but anyway, overall cerita ini boleh lah dibaca untuk menambah pengetahuan tentang beragam hal yang dialami perempuan dengan tradisi dan budaya yang berbeda, dan mungkin ada keterkejutan ketika menemui bahwa di balik segala perbedaan yang ada, kita bisa menemukan wajah diri kita dalam salah satu tokoh yang diceritakan ;)
3 bintang.
selasa 16/7 (7:16 am)
Iya..aku juga suka cerita awal buku ini tentang Nyonya Duta, tergambar sekali kegelisahan seorang imigran yang mengalami bentrok nilai-nilai budaya timur dan barat.
ReplyDeletekunjungan pertama nih sepertinya :)
salam
iya, nyonya dutta itu emang cerita yang paling berkesan :D
Deleteterima kasih atas kunjungan perdananya ^o^