Thursday, November 7, 2013

petualangan si kembar tiga

 muller hoch drei
petualangan si kembar tiga
buckhard spinnen
gramedia, desember 2012
264 halaman


kamis 7/11 (7:23 pm)

pernah merasa dirimu itu anak termalang di dunia? yang benar saja, itu pasti karena kamu belum bertemu dengan diriku! aku, si paul muller, yang berulang tahun setiap tanggal 22 juli, mulai detik di mana kamu membaca kisahku ini, telah resmi ditabiskan sebagai anak termalang yang pernah terlahir di dunia ini! bagaimana tidak? kedua orangtuaku memutuskan untuk berpisah dariku, tepat tujuh hari sebelum hari ulang tahunku yang keempat belas.

astagaa.. pernahkah kalian mendengar hal sekonyol itu? kalau mereka memutuskan untuk berpisah satu dengan lainnya, alias bercerai, aku masih bisa memakluminya, karena heyy.. jujur aja, perceraian itu bukan lagi hal yang tabu di dunia ini, bahkan terkadang aku merasa pasangan yang menikah itu seakan berlomba2 menjadi yang pertama mengumumkan perceraian mereka untuk kemudian menikah lagi, dan yah seperti bisa kamu tebak, hanya tinggal menunggu waktu saja sebelum mereka kembali bercerai. tapi, kita ngga usah memusingkan hal itu dulu karena saat ini aku masih berusaha mencerna perkataan kedua orangtuaku yang tidak memberiku kesempatan untuk membela diri ataupun memohon agar mereka memikirkan ulang keputusan konyol mereka tersebut karena tahu2 saja aku telah ditinggalkan seorang diri di rumah besar ini, dengan uang yang tidak diberitahukan pula di mana mereka menyimpannya karena mereka kuatir aku akan segera menyusul mereka dalam perjalanan mereka berkeliling dunia, tanpa diriku.

baik.. baik, tarik napas dalam2.. ini pasti hanya mimpi, ya hanya mimpi buruk. pasti besok ketika aku terbangun dari mimpi buruk ini, aku akan kembali menemukan kedua orangtuaku. ya ya, pasti demikian!

tapi ketika aku bangun keesokan harinya, huaa.. kedua orangtuaku tidak kelihatan batang hidungnya, dan rumahku masih berantakan seperti kala terakhir aku melihatnya. dan kertas kuning yang bertuliskan instruksi macam2 membuatku muak! kedua orangtuaku jelas2 merupakan orangtua paling egois di dunia ini, bagaimana mungkin mereka bersenang2 tanpa memikirkan diriku!

*ting tong*

ahhh.. itu pasti mereka, ahaa! sudah kuduga ini pasti semacam permainan, ayahku itu khan memang penulis skenario jempolan, banyak hasil karyanya yang dijadikan film ataupun serial yang laku keras di pasaran. bergegas kumembuka pintu tapi hanya menemukan kurir yang mengantarkan kotak cukup besar yang tampaknya di dalamnya itu ada sesuatu yang bergerak, hmm.. apa ya kira2 isinya? mudah2an saja tidak meledak ketika kubuka.

memang sih, isinya tidak meledak, tapi wajahku habis penuh air liur dari makhluk berbulu hitam yang tidak tahu sopan santun itu. siapa sih yang mengirimkan anjing hitam itu untukku? mana pesannya hanya singkat saja, menurut si pengirim nama anjing itu adalah piet, aku menambahkan nama montag di belakangnya karena dia datang di hadapanku pada hari senin, dan dalam bahasa jerman, montag itu artinya monday, atau senin.

dalam keadaan darurat seperti ini, satu2nya yang terpikirkan untuk kuhubungi hanyalah tante elke, sepupu mama, tapi untuk sampai ke tempatnya aku harus naik bis. hmm, tidak masalah.. aku masih punya uang. baiklah, mari, piet montag, saatnya memulai petualangan, mudah2an saja tante elke akan mau menerima kita berdua! jangan pandang aku seperti itu, piet montag, apabila tante elke menolak, itu nanti saja kita pikirkan lebih lanjut.

di bis aku bertemu dengan seorang anak perempuan aneh, dari kepala hingga ujung kaki dia serba pink! ugghh.. pink itu khan silau, man! dan yang membuatku terkejut, dia tahu namaku! bagaimana mungkin! seakan itu belum cukup membuatku terkejut, dia kemudian mengklaim dirinya sebagai saudara kembar siamku, namanya paula! heh?! sejak kapan aku punya saudara kembar, kembar siam pula! pasti anak ini mengigau!

tapi aku tidak berhasil menyingkirkannya dengan mudah. ia mengikutiku ke tempat kediaman tante elke dan di sana kejutan berikutnya menantiku karena tante elke membenarkan bahwa aku memang mempunyai kembaran, tapi tidak hanya satu melainkan dua! astagaaa.. jadi aku ini salah satu dari kembar tiga?! tapi bagaimana mungkin kami hidup secara terpisah?

rupanya kedua orangtuaku menikah muda namun kondisi perekonomian mereka tidak jua membaik jadi ketika ibuku melahirkan tiga anak, mereka tahu mereka tidak akan sanggup membesarkan ketiganya, karenanya setelah melalui undian, mereka memilih mempertahankanku dan menyerahkan kedua saudari kembarku, paula dan pauline, untuk diadopsi. yang aku heran, sekarang setelah orangtuaku hidup berkecukupan, mengapa mereka tidak pernah berusaha mencari keberadaan kedua anaknya yang lain ya? apa mereka tidak pernah merindukan anak2 perempuan mereka? huh, orangtua itu memang suka berbuat seenaknya saja tanpa memikirkan perasaan anak mereka!

oh iya, aku belum menceritakan tentang paula ya? paula bilang dia kabur karena pacar ibunya itu berniat menjodohkannya dengan sepupunya yang juga sama2 orang india. yang benar saja, masakan anak berusia tiga belas tahun, seminggu lagi empat belas, akan dinikahkan?! tak heran paula kabur dari rumah pada saat ibunya sedang pergi berlibur dan meninggalkannya dengan pacar ibunya. tapi, antara kamu dan aku saja ya, aku sih tidak sepenuhnya percaya sama cerita paula!

tapi ditemani olehnya itu jauh lebih baik daripada hanya berdua saja dengan piet. sayangnya tante elke tidak bisa menerima kami karena alerginya kumat bila dekat2 piet. karenanya aku dan paula membuat rencana, kami harus menemukan keberadaan pauline, siapa tahu orangtuanya mau mengadopsi dua anak lainnya berikut seekor anjing, yahh.. patut dicoba khan?

masalahnyaa.. baik paula maupun aku tidak punya uang. aku lalu teringat salah satu produser yang sering membeli skenario ayahku. aku lalu menghubunginya dan menawarkan cerita tentang piet yang sukses membuat kekacauan di restoran hotel tempat kami berjanji temu. produser itu setuju memberi uang muka 10 ribu euro, huaa.. dengan ini kami bisa hidup nyaman untuk sementara waktu.

dengan bantuan bruno, 'detektif' dari siapa paula berhasil melacak jejakku, kami pun menemukan keberadaan pauline, sayangnya kondisi dirinya tidak lebih baik dariku. orangtuanya sedang dalam fase tegang dan tampaknya akan bercerai, yaahh.. padahal paula dan aku menaruh harapan besar pada mereka! sekarang, apa yang harus kami lakukan? 

uang 9 ribuan euro yang masih tersisa sudah kuserahkan pada wanita muda yang aku yakin sekali menjadi orang ketiga dalam hubungan orangtua pauline. belum lagi ketika kami berhasil kembali ke berlin untuk menemui bruno, ternyata dia sudah pergi tanpa meninggalkan jejak dan kami sempat harus berurusan dengan pihak kepolisian karena bruno disinyalir adalah hacker, padahal bruno itu hanya menggunakan komputer yang ditinggalkan penyewa apartemen sebelumnya.

duhh.. apa yang harus kami lakukan sekarang? menyusuri jejak ke mana bruno kira2 berada? lalu selanjutnya apa? ahaa.. bruno.. tante elke.. hmm hmm.. kalau kami berhasil menyatukan mereka berdua, tentunya hidup kami bertiga akan aman setidaknya untuk 3 tahunan ke depan sampai kami cukup dewasa untuk memulai hidup kami sendiri. 

patut dicoba! eh tapii.. masih ingat produser yang memberikan uang 10 ribu euro untukku? ia ternyata menyuruh orang untuk mengambil piet, yang setelah bertemu pauline telah resmi berubah nama menjadi pablo! tidak tidaakk.. aku tidak rela harus berpisah dengan si hitam yang telah setia menemaniku sedari awal petualanganku ini. 

lalu, bagaimana selanjutnya? apakah orang suruhan produser itu berhasil mengambil pablo dariku? lalu, apakah tante elke dan bruno mau mengambil dan mengasuh kami bertiga? dan kedua orangtuaku, sebenarnya mereka ada di mana sih, masa iya mereka ada di mallorca seperti kata bruno? 

untuk mengetahui secara lengkap kisah petualanganku, lebih baik kalian membaca sendiri buku yang aku tulis setebal 264 halaman ini yaa.. memang sih di awal2 cerita kalian mungkin merasa sebal akan beberapa hal yang terasa tidak masuk di akal, tapi aku mohon.. bertahanlah! karena i promise you, things will only get better afterwards!

janji yaa.. kalian akan baca dari awal hingga akhirnya nanti, seperti yang dilakukan oleh pemilik blog ini yang awalnya ngomel2 karena ngga masuk akal bangets ada orangtua seperti orangtuaku itu, ahahahahaha.. tapi di akhir cerita, akhirnya dia mengerti alasan kenapa orangtuaku melakukan hal itu. bahkan pemilik blog ini menyematkan 3 bintang untuk kisahku ini. and psstt.. dia sebenernya mau ngasih 4 bintang tuh, tapi malu2 :p

sampai jumpa di kisahku yang lainnya yaa.. yang mungkin akan aku tulis, mungkin juga tidak :))

kamis 7/11 (8:00 pm)

3 comments:

  1. Hhuhu belum baca buku ini >.< Belum nemu di sini u.u

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga besok2 bisa nemu buku ini yaa, Dweedy :D and jangan lupa dibaca kalau udah ketemuu ;)

      Delete
  2. oh my god, the review is so cute, do you write them, Indah? oh my god, i wish i can write something cute like that!!! i give it 5 out of 5 stars for this review!! :3 and i just want to read the book afterwards... pinjem yaaa... laaaahhhh... :D

    ReplyDelete

~.thank you for coming.~