Thursday, November 21, 2013

sapta siaga : memecahkan rahasia kapak merah

 well done, secret seven
sapta siaga : memecahkan rahasia kapak merah
enid blyton
gramedia, cetakan ketujuh : mei 2012
135 halaman


kamis 21/11 (12:49 pm)

udah lama sebenernya pengen baca ulang serial sapta siaga-nya enid blyton and udah beberapa kali pula nemu bukunya di carrefour central park, sayangnyaa.. nih buku yang tipiiiiss.. dihargai 15 ribu, nggg.. rada ngga rela, huahahahahaha.. soalnya buku yang tebalnya dua kali lipat aja dibandrol harga yang sama, so dengan amat berat hati, gua pun menaruh buku2 sapta siaga kembali ke tumpukan.

tapi, Tuhan memang baik.. Dia tahu bangets gua pengen baca, hihihi.. jadilah selang beberapa waktu kemudian, di tempat yang berbeda, gua menemukan sapta siaga lagi, horee.. kali ini harganya 'hanya' 10 ribu, uhuyy.. terima kasih, Tuhan ^o^

siapa itu sapta siaga? mereka adalah kakak beradik peter dan janet, serta kelima teman mereka, yaitu jack, colin, pam, barbara dan george. secara berkala sapta siaga sering berkumpul untuk berunding di mana tiap anggota harus mengenakan lencana dan untuk dapat masuk ke ruangan 'rapat', mereka harus membisikkan kata sandi kepada yang bertugas sebagai penjaga pintu sebelum diperbolehkan masuk ke dalam gudang rumah peter dan janet.

saat itu sedang musim panas, udara sangat menyengat dan terkurung di gudang serasa menyiksa sekali, karenanya diusulkan mencari tempat berkumpul yang baru. berbondong2 mereka menuju hutan berangin dan mencari pohon yang pas untuk dijadikan markas baru mereka. setelah memilih, mereka menemukan satu pohon yang cocok sekali, dahan2nya rendah hingga gampang dipanjat dan secara bergerilya mereka kemudian membuat rumah pohon sederhana dan tiap anggota menyumbang papan, makanan dan minuman serta selimut, alas karet dan bantal2. waahh.. rumah pohon mereka terasa nyaman sekali dan pastinya mereka tidak kepanasan karena selain daunnya rimbun, semilir angin mengusir kepenatan. pohon pilihan mereka juga mempunyai rongga yang dijadikan tempat mereka menyimpan kaleng biskuit dan bantal2 yang lalu ditutup dengan alas karet agar barang2 mereka tidak basah andai hujan lebat turun sekalipun.

keesokan harinya ketika kembali ke rumah pohon, mereka mendapati kaleng biskuit mereka hampir kosong dan limun mereka pun berkurang dari terakhir mereka simpan. dugaan awal perbuatan itu dilakukan oleh bajing yang sempat mereka lihat sebelumnya, tapi masa iya sih bajing bisa buka tutup botol limun dan memasang gabus kembali? *hmm* 

janet meminjamkan buku kapal ayahnya kepada colin, ketika mereka berada di rumah pohon, hujan turun, karenanya buku tersebut disimpan di dalam rongga dan ditutupi alas karet. tapi ketika mereka pulang ke rumah masing2, tidak ada yang ingat untuk membawa pulang buku tersebut dan colin baru teringat ketika bersiap tidur. huaahh.. bagaimana kalau si bajing nakal itu kembali dan mengobrak abrik rongga penyimpanan mereka lalu mengambil buku tersebut dan menggigit serta merobek2nya?! colin tidak tahan membayangkan akan semarah apa ayahnya janet yang telah berpesan agar menjaga baik2 buku tersebut. karenanya ia memutuskan untuk mengambil buku tersebut, tapi ke hutan sendirian malam2 gini? kok serem juga yaa.. mampir dulu ah ke tempat peter, dia pasti mau menemani! keduanya berjalan menuju rumah pohon mereka di hutan berangin. ternyata, ada orang lain di sana! anak bernama jeff dengan kucing kecilnya, dialah yang memakan biskuit dan meminum limun mereka!

jeff kemudian bercerita tentang dirinya. saat ini, dia tinggal bersama paman dan bibinya karena ibunya sedang dirawat di rumah sakit sementara ayahnya telah meninggal. paman jeff kejam dan suka memukul, ditambah lagi pamannya bergaul dengan orang2 jahat yang sering melakukan tindakan kriminal. suatu malam kala jeff sedang tertidur di ruang tengah, pamannya beserta mr. tizer, salah seorang temannya, sedang membicarakan aksi mereka berikutnya. jeff terbangun dan hanya samar2 saja mendengar pembicaraan kedua orang tersebut tapi baik pamannya maupun mr. tizer yakin jeff menguping dan berniat melapor ke polisi. kuatir akan keselamatan dirinya, jeff melarikan diri hanya ditemani kucingnya dan di rumah pohon-nya sapta siaga lah jeff bersembunyi.

paginya, anggota sapta siaga berkumpul lengkap dan mendengarkan kisah jeff sambil mendesaknya agar mengingat2 apa saja yang berhasil didengarnya karena mereka yakin sekali paman jeff akan melakukan kejahatan! jeff hanya mampu mengingat hari kamis tanggal 25, emma lane, mkx, kapak merah serta terali. 

emma lane. mkx. kapak merah. terali. tanggal 25.

hmm, kok petunjuknya membingungkan sekali ya! ketujuh anak ini putar otak tapi tidak mampu melihat kaitan di antara petunjuk samar2 yang didengar jeff karenanya dengan berat hati mereka memutuskan mengikutsertakan orangtua mereka dalam memecahkan kasus ini. peter memberitahu ayahnya yang berpendapat bahwa jeff hanya membual tapi melihat anaknya yakin sekali jeff tidak berbohong, ayahnya kemudian menyuruh peter menjemput jeff dan membawanya pulang untuk ditanyai langsung oleh ayahnya.

tapi sesampainya di rumah pohon, mereka hanya menemui kucingnya jeff sementara jeff tidak terlihat di manapun, hanya ada secarik pesan dari jeff yang bilang bahwa pamannya dan mr. tizer berhasil menangkap dirinya, karenanya ia menitip anak kucingnya agar dipelihara oleh sapta siaga. ahh, sungguh mengecewakan, jangan2 ayah peter benar, jeff hanya mengarang ceritanya! terlebih satu2nya petunjuk yang masuk akal, yaitu emma lane, ternyata tidak membuahkan hasil ataupun memberikan titik terang bagi 'kasus' ini. 

di tengah kegundahan, george dan colin yang mau melihat perahu2 pengangkut barang yang hilir mudik di kanal justru mendapatkan petunjuk berharga tentang emma lane! tidak hanya itu mereka juga menemukan terali yang dimaksud. dari hasil laporan mereka, peter dan janet mengecek lokasi sore harinya dan janet berhasil mengurai petunjuk mengenai kapak merah! ohohohoho.. ini mengasyikkan sekali, tinggal mkx aja nih, kira2 apa ya mkx itu? tiba2 pam dan barbara datang membawa berita bahwa mereka tahu apa itu mkx! mkx adalah nomor polisi mobil pos yang mereka lihat secara tidak sengaja.

tanpa membuang waktu, peter kembali melaporkan penemuan geng sapta siaga-nya pada sang ayah yang kali ini menanggapi dengan serius karena 'pesan'-nya kini masuk akal. ayah peter pun kemudian menghubungi inspektur yang kemudian menyusun rencana penyergapan untuk meringkus komplotan penjahat ini, dan anggota sapta siaga mendapat kehormatan menyaksikan eksekusi rencana tersebut dari gedung di seberang tempat yang diduga akan berlangsungnya aksi kejahatan.

uhuyy.. kira2 apaan sih kapak merah, emma lane, dan mkx yang didengar jeff itu? tentu saja gua ngga akan membocorkannya di sini karena akan mengurangi keasyikan kalian pas membaca sendiri kisahnya :))

3 bintang untuk "sapta siaga : memecahkan rahasia kapak merah". 

dan psstt.. tau ga sih, kalau sapta siaga itu adalah versi indo dari secret seven yang sama2 berinisial "ss", waahh.. keren juga nih yang nerjemahinnya, hahaha.. and untuk judul2 buku terjemahannya enid sendiri menurut gua sih lebih menarik dibanding judul aslinya :D

sampai jumpa di buku2 enid lainnya, ehh.. maksudnya di review buku2 lainnya, ga harus enid juga sih, hahahahaha :p

kamis 21/11 (2:23 pm)

2 comments:

  1. aaahhhhh... aku baca buku ini waktu masih sd, langsung keingat sama ceritanya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi, buku2nya enid memang membangkitkan kenangan masa kecil yaa ;)

      Delete

~.thank you for coming.~